Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meredam Budaya Pesta untuk Investasi Biaya Kuliah Anak

30 Juli 2022   10:37 Diperbarui: 2 Agustus 2022   15:49 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika pesta menjadi suatu budaya, itu berarti pesta telah menjadi kebiasaan dan sedikit 'terpaksa' menjadi suatu keharusan (ada nilai keterikatan). Dengan demikian, yang diutamakan dalam budaya pesta adalah pesta itu sendiri.

Suasana Pesta (Dokpri)
Suasana Pesta (Dokpri)

Antara Pesta dan Kuliah

Walaupun secara internal (maksud dan tujuan) berbeda, pesta budaya dan budaya pesta memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan-kesamaan itu antara lain adalah situasi kolektif dengan kehadiran banyak orang, ada ungkapan-ungkapan personal (ucapan selamat atau syukur), dan  ada simbol-simbol yang mempersatukan. 

Selain itu, aspek eksternal yang juga dianggap penting adalah kesediaan menyantun sumbangan atau dana untuk kelangsungan acara.

Aspek finansial menjadi kategori terakhir yang menarik jika diteliti, sebab banyak kalangan berpendapat pesta yang telah menjadi budaya telah menimbulkan pemborosan ekonomi.

Secara ekonomis, sudah jelas bahwa pesta yang dilakukan tentu membutuhkan banyak uang. Kisaran pengeluaran dalam sekali pesta diperkirakan antara puluhan hingga ratusan juta rupiah. 

Alangkah lebih baik jumlah pengeluaran yang begitu besar bisa dialihkan untuk pendidikan anak (ditabung) atau menjadi investasi biaya kuliah anak, sedangkan acara syukuran atau selamatan bisa disederhandakan.

Mari meredam budaya pesta untuk investasi biaya kuliah anak. Bersikaplah ugahari saat ini, demi kebahagiaan anak di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun