Analisis dapat menentukan apakah masalah itu adalah masalah ekonomi, sosial, atau ilmu politik. Jika masalah substantifnya dikonsepkan sebagai masalah ekonomi, analisis akan memperlakukannya dalam ketentuan factor-faktor yang berhubungan dengan produksi dan distribusi barang dan jasa. Sebagai contoh, harga pasar menentukan biaya dan manfaat program-program publik (Dunn, William, 2003).
Dari skema tersebut dapat dijelaskan bahwa meta problem menurut Dunn adalah masalah utama yang perlu dipecahkan, dimana pada fase tersbeut peneliti harus merepresentasikan masalah-maslah yang masih abstrak. Kemudian menuju masalah substansif, dimana pada fase ini Dunn menjelaskan, kita bisa mengelompokkan atau mengkategorikan substansi manakah yang sesuai.Â
Bisa termasuk ekonomi, sosial dan ilmu politik. Kemudian lanjut pada masalah formal dimana kita sudah mengetahui satu permasalahan tersebut. Misalnya masalah ekonomi, kita harus bisa mendefinisikan masalah dalam kegiatan ekonomi seperti factor-faktor produksi dan dan distribusi barang maupun jasa. Sebaliknya jika termasuk maslaah sosial maupun politik kita harus mampu mengenai distribusi kekuasaan maupun kontribusi kaum elit.
Jadi dari formulasi permasalahan tersebut bisa dijelaskan bahwa untuk menyelesaikan sebuah masalah, kita harus mencari persoalan pokok dari masalah tersebut. Kemudian diuraikan kepada sub bab atau substansi yang ada di dalamnya, sehingga kita bisa menemukan masalah yang sebenarnya dan menentukan kebijakan baru untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H