Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Inklusi sebagai Bentuk Pengakuan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

23 Juli 2022   08:42 Diperbarui: 23 Juli 2022   11:50 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Anak Berkebutuhan Khusus (Dokumentasi pribadi)

Sebuah sekolah dikatakan telah melaksanakan pendidikan inklusif dengan baik jika guru, siswa dan orangtua/wali telah merasa nyaman dan menyadari pentingnya pendidikan inklusi, baik untuk diri sendiri, anak dan sesama. Sekolah inklusi adalah sekolah yang memiliki keterbukaan hati untuk menerima semua siswa dari aneka ragam latar belakang, hingga mereka yang mengalami kebutuhan khusus.

Manfaat Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi pada dasarnya ingin menyatukan perbedaan dan keberagamaan, sehingga anak-anak akan menjalin persahabatan dan menciptakan rasa saling menghormati dan membantu satu sama lain sebagai bekal menghadapi kehidupan di tengah masyarakat.

Anak-anak berkebutuhan khusus akan merasa dihargai dan didukung oleh sesamanya, walaupun ia memiliki keterbatasan. Sedangkan anak-anak yang normal, juga termotivasi untuk lebih giat dalam belajar dan mengembangkan diri karena dirinya telah diberi karunia yang berharga dari Tuhan.

Sekolah inklusi merupakan bentuk pengakuan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, bahwa hak belajar mereka pun dihargai sama anak-anak lainnya. Tentu hal ini dapat berjalan dengan baik apabila ada pengertian dan saling kerjasama antara guru, siswa, orangtua dan masyarakat. 

Para guru dituntut untuk memiliki pengorbanan yang ekstra dalam menghadapi dan mendidik anak di sekolah inklusi. Sekolah inklusi juga membutuhkan lingkungan sekolah yang kondusif, fasilitas yang memadai dan kenyamanan berelasi antar siswa (khususnya ABK-anak normal) misalnya menghindari praktek bullying di sekolah.

Selamat Hari Anak 2022
Lindungi Anak Berkebutuhan Khusus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun