Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Model Pembelajaran TANDUR untuk Meningkatkan Kualitas Siswa

14 Juni 2022   11:06 Diperbarui: 16 Juni 2022   10:51 5311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar kelompok SD SALAM Jogja (Dokpri)

Demi mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional, maka ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan. Namun supaya metode tersebut sesuai dengan arah pendidikan nasional, maka pemerintah melalui Permendikbud, No. 103-Thn 2014 dan Permendikbud No. 22-Thn 2016, telah membuat alur pengembangan pembelajaran yang menekankan aspek kreativitas, dapat menginspirasi dan menyenangkan siswa, kontekstual sesuai dengan pengalaman hidup siswa sehari-hari serta siswa sebagai pusat dari pembelajaran.

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan antara lain adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Dalam artikel ini, saya menggunakan istilah TANDUR yang sebenarnya merupakan tahapan dari model pembelajaran Quantum Teaching, yaitu: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan yang disingkat TANDUR.

Tentu tidak ada satu model pembelajaran pun yang paling baik dari model pembelajaran lainnya (Arens, 1997). Satu model pembelajaran akan cocok digunakan, paling kurang sesuai dengan karakteristik dari mata pelajaran, materi pelajaran, sasaran dan sarana pendukung pembelajaran. 

Model pembelajaran Quantum Teaching atau TANDUR ini pun bukan sesuatu yang baru, namun seringkali tidak digunakan oleh para pendidik.

TANDUR merupakan suatu teknik atau model pembelajaran melalui strategi tertentu untuk dapat menciptakan suatu proses belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran TANDUR terdiri dari petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.

Model pembelajaran ini merupakan bagian dari merdeka mengajar, sekaligus merdeka belajar. Teknik mengajar dengan memberdayakan siswa diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar suswa. 

Melalui model pembelajaran ini, guru pun akan memperoleh kepuasan dalam mengajar karena dapat membantu guru dalam memperluas ketrampilan siswa dan memotivasi mereka.

Berikut ini adalah langka-langkah model pembelajaran TANDUR atau Quantum Teaching:

Pertama: Tumbuhkan

Guru dapat membuat strategi dengan cara membuat cerita atau menyuruh para siswa menceritakan pengalaman sehari-hari. Bisa juga dengan memperlihatkan video pembelajaran, kemudian guru memberikan pertanyaan. 

Siswa diminta untuk memberikan tanggapan, sehingga mereka dilatih untuk menumbuhkan gagasan berpikir. Bisa jadi mereka pun akan balik bertanya tentang apa yang belum mereka pahami. 

Interaksi yang demikian justru meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu metode pengajaran dengan cara hanya mentransfer ilmu dari depan kelas, perlu dihilangkan. Arah pembelajarannya harus berubah di mana siswa sebagai pusat pembelajaran.

Kedua: Alami

Guru tidak sepenuhnya hanya mengajarkan materi kepada para siswa sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, melainkan harus melibatkan siswa dalam pembelajaran. Dengan melibatkan siswa dalam suatu proses pembelajaran dapat mengasah cara berpikir mereka untuk menyelesaikan suatu masalah. 

Melibatkan siswa untuk mengalami suatu kegiatan, diyakini bahwa siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami karena ia ikut serta dalam proses tersebut. Hal inilah yang sekarang mulai dikembangkan melaui proyek pembelajaran, yakni Profil Pelajar Pancasila.

Ketiga: Namai

Guru dapat memberikan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan menggunakan alat-alat peraga atau dapat memanfaatkan lingkungan alam sekitar. 

Jika siswa masih berada di jenjang pendidikan dasar maka hal-hal yang ditanyakan masih menyangkut nama dan sejenisnya yang mudah dipahami mereka. Namun semakin tinggi tingkatan pendidikannya, maka siswa diajak untuk mulai mengklasifikasi. menganalisis, dan merumuskan fakta.

Belajar kelompok SD SALAM Jogja (Dokpri)
Belajar kelompok SD SALAM Jogja (Dokpri)

Keempat: Demonstrasikan

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah ia pahami tentang suatu pelajaran, khususnya ketika selesai melakukan suatu tugas. 

Mendemontrasikan hasil pelajaran mereka, selain untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang suatu materi, tetapi juga untuk melatih para siswa dapat mengekspresikan diri di depan umum. 

Apabila penugasannya dalam bentuk kelompok, para guru dapat memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mendemonstrasikan pekerjaan mereka. Atau paling kurang, hindari utusan kelompok yang cenderung memberikan kesempatan kepada seseorang yang sering tampil. Diharapkan agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama dalam pembelajaran.

Kelima: Ulangi

Walaupun siswa dilibatkan secara penuh dalam kegiatan pembelajaran, namun sebelum mengakhiri suatu kegiatan belajar, guru perlu mengulangi atau memberikan beberapa penegasan, termasuk menyempurnakan beberapa hal yang kurang jelas. 

Guru pun dapat memberikan kesempatan kepada siswa yang sudah materi untuk mengajarkan kepada teman-teman lain yang belum terlalu memahami pelajaran yang telah berlangsung.

Keenam: Rayakan

Memberikan apresiasi kepada siswa dapat memotivasi siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan motivasi belajar siswa menuju kesuksesan. Sedangkan siswa yang belum mencapai kompetensi dasar yang telah diharapkan, juga diberi motivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar.

Beberapa hal ini bukanlah suatu yang baru, namun perlu kembali diperhatikan kembali khususnya dalam Kurikulum Merdeka: Merdeka Belajar-Merdeka Mengajar. 

Sebenarnya metode TANDUR, juga dapat diadopsi oleh orangtua sebagai pendidik atau guru bagi anak-anak di rumah. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun