Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Model Pembelajaran TANDUR untuk Meningkatkan Kualitas Siswa

14 Juni 2022   11:06 Diperbarui: 16 Juni 2022   10:51 5311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar kelompok SD SALAM Jogja (Dokpri)

Apabila penugasannya dalam bentuk kelompok, para guru dapat memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mendemonstrasikan pekerjaan mereka. Atau paling kurang, hindari utusan kelompok yang cenderung memberikan kesempatan kepada seseorang yang sering tampil. Diharapkan agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama dalam pembelajaran.

Kelima: Ulangi

Walaupun siswa dilibatkan secara penuh dalam kegiatan pembelajaran, namun sebelum mengakhiri suatu kegiatan belajar, guru perlu mengulangi atau memberikan beberapa penegasan, termasuk menyempurnakan beberapa hal yang kurang jelas. 

Guru pun dapat memberikan kesempatan kepada siswa yang sudah materi untuk mengajarkan kepada teman-teman lain yang belum terlalu memahami pelajaran yang telah berlangsung.

Keenam: Rayakan

Memberikan apresiasi kepada siswa dapat memotivasi siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan motivasi belajar siswa menuju kesuksesan. Sedangkan siswa yang belum mencapai kompetensi dasar yang telah diharapkan, juga diberi motivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar.

Beberapa hal ini bukanlah suatu yang baru, namun perlu kembali diperhatikan kembali khususnya dalam Kurikulum Merdeka: Merdeka Belajar-Merdeka Mengajar. 

Sebenarnya metode TANDUR, juga dapat diadopsi oleh orangtua sebagai pendidik atau guru bagi anak-anak di rumah. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun