Tahun pelajaran 2022/2022 akan segera berakhir, dan tahun pelajaran baru (2022/2023) akan segera dimulai. Kini saatnya siswa-siswi SD kelas VI dan SMP kelas IX ingin melanjutkan pendidikan mereka di jenjang yang lebih tinggi.
Hal yang sering dipertimbangkan adalah menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah negeri atau sekolah swasta.Â
Dari situ orang mulai membanding-bandingkan perbedaan sekolah negeri dan sekolah swasta.
Lantas, apa saja yang biasa menjadi bahan perbandingan?
1. Biaya
Jika membandingkan sekolah negeri dan swasta dari segi biaya maka pada umumnya sekolah negeri memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah swasta. Bahkan beberapa daerah sudah memiliki kebijakan untuk membebaskan SPP melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).Â
Sebaliknya sekolah-sekolah swasta pada umumnya memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan sekolah negeri. Semakin favorit dan unggul sebuah sekolah swasta, maka semakin mahal biaya sekolah.
Selain uang SPP, sekolah swasta juga memungut biaya tambahan seperti uang pembangunan dan lain-lain.Â
Hal ini sering menjadi pertimbangan utama untuk menentukan pilihan, mengenyam pendidikan di sekolah negeri atau swasta.
2. Fasilitas
Hal kedua ini berkaitan erat dengan biaya sekolah. Fasilitas sekolah swasta pada umumnya lebih lengkap jika dibandingkan dengan sekolah negeri.
Namun demikian tetap ada perbedaan persediaan fasilitas sekolah di antara sekolah swasta yang mahal dengan sekolah sewasta yang biayanya lebih murah.Â
Sebaliknya persediaan fasilitas di sekolah-sekolah negeri tergantung sepenuhnya dari bantuan pemerintah. Hal ini bisa menjadi pertimbangan orang tua untuk menyekolahkan anak mereka.
3. KurikulumÂ
Kurikulum yang dilaksanakan di sekolah negeri harus mengikuti kurikulum nasional yang telah ditentukan oleh pemerintah. Karena itu di semua sekolah negeri memiliki keseragaman kurikulum. Pengembangan ekstrakurikuler pun sangat terbatas jika dibandingkan dengan sekolah swasta.Â
Sedangkan sekolah swasta bisa secara lebih leluarsa mengembangkan kurikulum nasional yang dusesuaikan dengan visi-misi yayasan dan visi-misi sekolah.
Sekolah-sekolah swasta memiliki keunikan tertentu karena bertolak dari visi-misi yang ada. Apalagi sekolah-sekolah swasta yang berbasis keagamaan, biasanya lebih memberi porsi yang besar untuk pengembangan spiritual anak jika dibandingkan dengan sekolah negeri.Â
Jam belajar siswa di sekolah negeri sudah dibatasi oleh aturan kurikulum nasional. Sebaliknya di sekolah swasta biasanya mendapat penambahan jam belajar, khususnya dalam pengembangan ekstrakurikuler dan pembinaan iman-spiritual.
4. Kepala sekolah dan GuruÂ
Sekolah-sekolah negeri pada umumnya memiliki kepala sekolah dan guru-guru dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) yang telah ditetapkan dan ditugaskan oleh pemerintah. Di setiap sekolah negeri pada umumnya memiliki keseragaman kompetensi sehingga tercipta kegiatan mengajar satu arah.Â
Sedangkan pengangkatan kepala sekolah dan penugasan guru ditentukan oleh yayasan dengan kriteria tersendiri. Walaupun demikian ada pula guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta, sebaliknya juga ada beberapa guru honorer mengabdi di sekolah negeri.Â
Pada umumnya guru-guru sekolah swasta dituntut untuk memiliki kinerja dan semangat pengabdian yang besar dan profesional dalam bidangnya. Guru-guru di sekolah negeri kadang terbatas jika dibandingkan dengan muridnya.
Sedangkan di sekolah swasta pada umumnya memiliki guru yang lebih banyak dan biasanya ditugaskan sesuai bidang profesinya masing-masing. Hal ini dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
5. Siswa
Walaupun sekolah-sekolah negeri dibatasi oleh nilai rata-rata, zonasi dan prestasi, biasanya jumlah siswa di sekolah negeri lebih banyak.Â
Jumlah rombongan belajar sekolah negeri di setiap kelas pada umumnya lebih besar (30-40 siswa), jika dibandingkan dengan sekolah swasta. Rombongan belajar di sekolah swasta lebih kecil sehingga interaksi antara siswa dan guru lebih dinamis.Â
Siswa yang ingin mengenyam pendidiikan di sekolah swasta tidak dibatasi oleh sistem zonasi seperti halnya sekolah negeri.
Siswa di sekolah negeri berasal dari agama, suku, ras dan kelas sosial yang beragam. Sedangkan di sekolah swasta pada umumnya cenderung homogen. Sekolah-sekolah swasta berstandar internasional atau memiliki fasilitas yang lengkap, biasanya didominasi oleh siswa dari keluaga kaya.Â
Sekolah-sekolah swasta yang bebasis keagamaan lebih didominasi oleh agama tertentu, bahkan tidak menerima siswa di luar agama tersebut.
Ada pula sekolah swasta yang ingin menjembatani hal tersebut dengan membuat tingkatan biaya berdasarkan tingkatan ekonomi keluarga (subsidi silang).Â
Demikian pula dalam hal keagaamaan, sekolah swasta yang memiliki keragaman keyakinan, biasanya diberi kesempatan juga untuk memperdalam imannya sesuai dengan keyakinannya.
Walaupun demikian "roh" yang keluar dari visi-misi yayasan tersebut tidak bisa dihindari. Â
Itulah beberapa hal yang biasanya menjadi bahan perbandingan, perbedaan antara Sekolah Swasta Negeri.
Bagi orang tua yang anaknya mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, khususnya bagi adik-adik kelas VI dan IX, silakan menentukan pilihan.
Swasta vs Negeri, pilih mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H