Sebaliknya persediaan fasilitas di sekolah-sekolah negeri tergantung sepenuhnya dari bantuan pemerintah. Hal ini bisa menjadi pertimbangan orang tua untuk menyekolahkan anak mereka.
3. KurikulumÂ
Kurikulum yang dilaksanakan di sekolah negeri harus mengikuti kurikulum nasional yang telah ditentukan oleh pemerintah. Karena itu di semua sekolah negeri memiliki keseragaman kurikulum. Pengembangan ekstrakurikuler pun sangat terbatas jika dibandingkan dengan sekolah swasta.Â
Sedangkan sekolah swasta bisa secara lebih leluarsa mengembangkan kurikulum nasional yang dusesuaikan dengan visi-misi yayasan dan visi-misi sekolah.
Sekolah-sekolah swasta memiliki keunikan tertentu karena bertolak dari visi-misi yang ada. Apalagi sekolah-sekolah swasta yang berbasis keagamaan, biasanya lebih memberi porsi yang besar untuk pengembangan spiritual anak jika dibandingkan dengan sekolah negeri.Â
Jam belajar siswa di sekolah negeri sudah dibatasi oleh aturan kurikulum nasional. Sebaliknya di sekolah swasta biasanya mendapat penambahan jam belajar, khususnya dalam pengembangan ekstrakurikuler dan pembinaan iman-spiritual.
4. Kepala sekolah dan GuruÂ
Sekolah-sekolah negeri pada umumnya memiliki kepala sekolah dan guru-guru dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) yang telah ditetapkan dan ditugaskan oleh pemerintah. Di setiap sekolah negeri pada umumnya memiliki keseragaman kompetensi sehingga tercipta kegiatan mengajar satu arah.Â
Sedangkan pengangkatan kepala sekolah dan penugasan guru ditentukan oleh yayasan dengan kriteria tersendiri. Walaupun demikian ada pula guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta, sebaliknya juga ada beberapa guru honorer mengabdi di sekolah negeri.Â
Pada umumnya guru-guru sekolah swasta dituntut untuk memiliki kinerja dan semangat pengabdian yang besar dan profesional dalam bidangnya. Guru-guru di sekolah negeri kadang terbatas jika dibandingkan dengan muridnya.
Sedangkan di sekolah swasta pada umumnya memiliki guru yang lebih banyak dan biasanya ditugaskan sesuai bidang profesinya masing-masing. Hal ini dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
5. Siswa
Walaupun sekolah-sekolah negeri dibatasi oleh nilai rata-rata, zonasi dan prestasi, biasanya jumlah siswa di sekolah negeri lebih banyak.Â