Kedua, dengan adanya pendidikan religiositas semakin membuka wawasan semua siswa untuk memahami semua agama. Dengan pemahaman yang baik tentang ajaran agama lain, maka sikap intoleran yang terjadi akibat kurang pemahaman dan pengenalan tentang ajaran agama lain, dapat dihindari.
Ketiga, praktek pemisahan pelajaran agama di sekolah, di sisi lain dapat dipahami sebagai cara untuk memperdalam pengetahuan agama yang diyakini, namun di sisi lain dengan pemisahan tersebut, siswa seolah-olah sudah mulai dikotak-kotakan, bahwa kamu berbeda dengan saya dan untuk itu tidak perlu memahami ajaran agama saya.Â
Keempat, pelajaran religiositas bukan merupakan pelajaran ritual dogmatis dan bukan merupakan pelajaran ilmu perbandingan agama. Bukan pula untuk membuka ruang debat, melainkan dialog antar-agama untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H