Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manajemen Strategik Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Spiritualitas Karmel

2 Mei 2022   09:02 Diperbarui: 3 September 2022   08:26 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa contoh kegiatan pendidikan karakter yang ditangani bidang kesiswaan antara lain adanya pembiasaan untuk disiplin waktu belajar, doa sebelum dan sesudah pelajaran, kegiatan bakti sosial, donor darah, kunjungan ke pesantren, jurnalisrik dan ekstrakurikuler. Kegiatan pada bidang pastoral care antara lain retret, rekoleksi, dan live-in. Sedangkan bidang kurikulum selalu berupaya untuk mengikuti perkembangan kurikulum terbaru dari sistem pendidikan nasional. Implementasi pendidikan karakter di sekolah tidak merupakan mata pelajaran tersendiri, tidak pula merupakan tambahan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), tetapi dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, pengembangan diri, dan budaya sekolah, serta muatan lokal.

Salah satu kegiatan rohani para siswa (Foto: FB SMAK Monte Carmelo Maumere)
Salah satu kegiatan rohani para siswa (Foto: FB SMAK Monte Carmelo Maumere)

Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui target pencapaian dari apa yang direncanakan dengan apa yang dilaksanakan maka sekolah selalu mengadakan evaluasi. Evaluasi biasanya dilakukan, baik dalam jangka waktu satu minggu, semester dan akhir tahun pelajaran. Selain guru, siswa sebagai sasaran utama pendidikan karakter juga diberi kesempatan untuk memberikan evaluasi yang dibuat bentuk pengisian angket. 

Selain melalui evaluasi, monitoring selalu diupayakan agar dalam pelaksanaannya, tetap sesuai dengan jalur yang telah direncanakan. Kepala sekolah mempunyai peranan utama dalam proses monitoring manajemen pendidikan karakter dan dalam skala yang lebih kecil, setiap wakasek juga menjalankan tugas monitoring.  

Semoga ulasan ini dapat memberi ispirasi bagi pembaca, khususnya para pegiat di bidang pendidikan dalam upaya penguatan pendidikan karakter di satuan pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional

Daftar Rujukan:
Dasrimin, H., Imron, A., & Supriyanto, A. (2019). Spirituality-Based Character Education Strategic Management. Pendidikan Humaniora, 7(2), 61--68. http://journal.um.ac.id/index.php/jph/article/view/12302/5987
Samani, M., & M. (2017). Pendidikan Karakter: Konsep dan Model. Bandung: PT Rosda Karya.
Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter? Jurnal Pendidikan Karakter. https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316
Wahyu. (2011). Masalah Dan Usaha Membangun Karakter Bangsa. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture. https://doi.org/10.1902/annals.2000.5.1.68

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun