Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Pers dalam Gelombang Revolusi Industri 4.0

19 April 2022   19:14 Diperbarui: 3 September 2022   07:00 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Adopsi atau penyebaran teknologi baru yang terjadi pada masa revolusi industri juga dianggap sangat cepat dibandingkan dengan revolusi-revolusi sebelumnya.

Teknologi baru yang diciptakan di satu negara bisa disebarkan dan dinikmati di negara-negara lain dengan cepat dan lebih luas karena alat komunikasi pada saat ini pun semakin canggih, aman, cepat dan tentu saja penggunaannya tidak sulit. 

Maka dari itu, di tengah arus revolusi industri 4.0 ini, pers atau jurnalistik memiliki tantangan tersendiri. Pers harus bisa bersaing dengan varian tawaran digital lainnya yang mudah diakses dengan cepat.

Senjata yang harus selalu dipegang teguh oleh pers adalah tetap komitmen untuk menyerukan kebenaran. Hal ini menjadi modal utama pers, di tengah menjamurnya media komunikasi lain yang belum tentu menyuarakan kebenaran. 

Di sinilah merupakan letak dari kekuatan pers, yakni bertindak sebagai mata dan telinga publik, kemudian melaporkan peristiwa-peristiwa yang ada di luar pengetahuan masyarakat secara netral, serta tanpa prasangka dan rekayasa. Kewajiban pertama pers adalah menyuarakan kebenaran. 

Tanpa itu, pers akan kehilangan hakikatnya. Di tengah maraknya berita-berita bohong (hoax), pers ditantang untuk hadir membawa berita kebenaran yang bebas dari tunggangan pihak manapun demi kepentingan apapun. 

Semoga pers tidak terhanyut dalam gelombang hoax, dan tetap eksis menyuarakan kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun