Adopsi atau penyebaran teknologi baru yang terjadi pada masa revolusi industri juga dianggap sangat cepat dibandingkan dengan revolusi-revolusi sebelumnya.
Teknologi baru yang diciptakan di satu negara bisa disebarkan dan dinikmati di negara-negara lain dengan cepat dan lebih luas karena alat komunikasi pada saat ini pun semakin canggih, aman, cepat dan tentu saja penggunaannya tidak sulit.Â
Maka dari itu, di tengah arus revolusi industri 4.0 ini, pers atau jurnalistik memiliki tantangan tersendiri. Pers harus bisa bersaing dengan varian tawaran digital lainnya yang mudah diakses dengan cepat.
Senjata yang harus selalu dipegang teguh oleh pers adalah tetap komitmen untuk menyerukan kebenaran. Hal ini menjadi modal utama pers, di tengah menjamurnya media komunikasi lain yang belum tentu menyuarakan kebenaran.Â
Di sinilah merupakan letak dari kekuatan pers, yakni bertindak sebagai mata dan telinga publik, kemudian melaporkan peristiwa-peristiwa yang ada di luar pengetahuan masyarakat secara netral, serta tanpa prasangka dan rekayasa. Kewajiban pertama pers adalah menyuarakan kebenaran.Â
Tanpa itu, pers akan kehilangan hakikatnya. Di tengah maraknya berita-berita bohong (hoax), pers ditantang untuk hadir membawa berita kebenaran yang bebas dari tunggangan pihak manapun demi kepentingan apapun.Â
Semoga pers tidak terhanyut dalam gelombang hoax, dan tetap eksis menyuarakan kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H