Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ini 4 Bagian Penting Perayaan Vigili Paskah dan Pesannya bagi yang Merayakan

15 April 2022   07:04 Diperbarui: 3 September 2022   06:55 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan malam paskah (vigili paskah) dipenuhi dengan simbol-simbol atau lambang yang secara keseluruhan hendak menggambarkan "perjalanan" karya keselamatan Allah atas diri manusia, yaitu: Liturgi: Cahaya, Sabda, Baptis, Ekaristi .

Liturgi Cahaya

Di awal perayaan agung ini, kita mengadakan upacara cahaya yang menjadi simbol atau lambang kebangkitan Tuhan. 

Kita yang berpartisipasi dalam Perayaan Paskah malam ini juga menyalakan lilin dengan mengambil api dari Lilin Paskah, sambil memegang lilin yang bernyala kita memperbaharui janji baptis. 

Kita semua berharap dapat menjadi 'lilin yang bernyala' alias menjadi 'sinar terang' dalam hidup kita bersama di manapun dan kapan pun, sehingga memperjelas aneka masalah, mempermudah orang melangkah, menggairahkan dan menggembirakan orang lain. 

Menjadi 'sinar terang' berarti juga menjadi petunjuk atau arah bagi orang lain menuju ke keselamatan atau kebahagiaan sejati.  

Liturgi Sabda

Dari upacara cahaya, kita beralih ke liturgi sabda. Semua peristiwa yang tercantum dalam Kitab Suci, yang dibacakan pada malam ini, menegaskan bahwa perayaan Paskah merupakan perayaan pembebasan, perayaan keselamatan. 

Peristiwa keselamatan itu dimulai dengan kisah penciptaan manusia pertama sebagai karya utama Allah (Bac. I). 

Selanjutnya dalam Bac. II, dikisahkan tentang Musa sebagai utusan Allah, membawa bangsa Israel dari dari padang gurun menuju tanah terjanji. 

Rencana keselamatan Allah juga ditegaskan dalam Bac. III, di mana Allah mengundang bangsa-Nya untuk datang kepada-Nya agar mereka memperoleh hidup. 

Pengakuan iman kita akan peristiwa keselamatan, akhirnya berpuncak pada Misteri Paskah, yakni kebangkitan Kristus (Bac. Epistola & Injil).

Injil mengisahkan wanita-wanita yang begitu mencintai Yesus. Mereka sungguh mencintai Yesus. Karena begitu mencintai, mereka tidak memikirkan soal waktu (pagi-pagi buta) bahkan caranya bisa menggulikan batu (siapa yang menggulingkan batu). Yang penting mereka dapat bertemu dengan orang yang mereka cintai. Namun ketika sampai di kubur, mereka tidak melihat lagi Yesus. 

Mereka bertemu dengan seorang malaikat yang mengatakan: "Mengapa kamu mencari yang hidup di tengah orang mati? Dia sudah bangkit".

Setelah mendengar itu, barulah mereka teringat kembali bahwa hal itu telah sisampaikan oleh Yesus: Ia akan menderita, namun bangkit kembali. 

Masalah dan kekhawatiran sehari-hari dapat membungkus kita dalam diri kita sendiri, dalam kesedihan. Sabda Tuhan mengajak kita janganlah kita menutup hati kita, marilah kita tetap mengimani Tuhan, marilah kita tidak pernah menyerah.

Setelah mereka mengetahui bahwa Yesus sudah bangkit, perempuan-perempuan itu pergi dengan gembira dan memberitahukannya kepada para murid. 

Warta kebangkitan Tuhan ternyata telah membalik nilai yang ada pada waktu itu. Biasanya wanita dianggap lemah, tetapi oleh Yesus dijadikan pewarta pertama kabar kebangkitan itu.

Liturgi Baptis

Pada malam Paskah (vigili) juga diadakan pembaharuan janji baptis. Peristiwa baptis bagi orang Katolik adalah peristiwa penting bukan hanya dari segi lahiriah, tetapi juga dari segi batiniah. 

Santo Paulus berkata: "Dalam pembaptisan, kita telah menjadi satu dengan Kristus dalam kematian-Nya. Maka kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam kebangkitan-Nya". 

Maka jika kita merayakan Paskah berarti kita wajib bangkit dari kedosaan dan membangun hidup baru dalam rahmat kebangkitan. 

Barangsiapa yang mengikuti Kristus, mematikan dosa dalam dirinya, ia hidup bagi Allah. Itulah makna dari Paskan kita, berjuang untuk mematikan dosa kita, dan hidup secara baru di dalam terang Tuhan.

Liturgi Ekaristi

Perayaan ini ditutup dengan Liturgi Ekaristi yang menggambarkan persatuan erat dan mesra Allah dan manusia. Manusia yang berdosa, berkat jasa Yesus Kristus, boleh turut serta dalam perjamuan anak domba sejati yang mulia bersama Allah.

Semoga perayaan Paskah 2022 ini membangkitkan semangat kita untuk menjadi terang bagi sesama, membangkitkan semangat dalam mewartakan kasih-Nya, semakin setia pada ajaran kebenaran, dan berusaha membangun relasi yang baik dengan Tuhan maupun sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun