Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Marak Klitih di Kota Pelajar, Mengapa dan Bagaimana?

7 April 2022   12:15 Diperbarui: 2 September 2022   21:11 2982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Remaja Pelaku Kekerasan Jalanan di Bantul di Mapolres Bantul Senin (29/11/2021). (Foto: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Dalam teori kriminologi social learning theory berpandangan bahwa anak-anak akan memperlihatkan perilakunya atas reakasi yang diterimanya dari pihak lain (positif dan negative). 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa reaksi postitif anak dapat terjadi jika anak pun selalu mendapat raksi positif dari keluarga. Demikian pula sebaliknya dengan reaksi negatif yang ada dalam diri anak, biasanya juga dipengaruhi oleh reaksi negatif yang dialaminya dalam keluarga.

Ketiga adalah media sosial. adalah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berbagi,berpartisipasi menciptakan isi meliputi blog,sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. 

Media sosial sampai hari ini mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan sesorang. Dalam teori kriminologi social learning theory dikatakan bahwa media sosial sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadian seorang anak. 

Peran media sosial untuk perkembangan anak sangat besar hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan anak. Sehingga anak menjadi labil atau mudah dipengaruhi. 

Dalam hal kejahatan klitih seorang anak menyalahgunakan media sosial untuk menunjukan jatidirinya dengan merasa bangga jika dalam media sosial sering menyebut nama kelompoknya dalam media sosial.

Faktor eksternal iklim lingkungan yang tidak sehat, cenderung memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan remaja dan sangat mungkin mereka akan mengalami kehidupan yang tidak nyaman, stres atau depresi.

 Mencegah klitih dilakukan dengan melibatkan banyak pihak lintas sektoral, dengan melibakan orang tua, guru, pemerintah, dan aparat kepolisian (Sukirno, 2018).

b. Faktor Internal

Selain faktor eksternal, faktor internal juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kejahatan jalanan atau klitih. Anak pada umur remaja memiliki emosi yang meledak-ledak, kepedulian akan kelompoknya sangat tinggi. 

Seorang remaja sedang mencari jati dirinya. Masa ini merupakan masa storm and drang dimana seorang remaja kadang penuh dengan emosi dan kerap kali meledak-ledak karena ada pertentangan nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun