Awalnya situasi di lapangan sulit diprediksi, meski unjuk rasa itu hanya terjadi di wilayah tertentu saja di ibu kota. Kita menyaksikan ucapan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia sepertinya didengar Calon Presiden No 02 waktu itu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebelumnya ketika terjadi kerusuhan, sosok Prabowo tidak pernah tampil, tetapi ada berita bahwa Prabowo akan mengajukan semua permasalahan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Akhirnya, sore hari tanggal yang sama dengan pernyataan JK, 22 Mei 2019, Prabowo tampil didampingi Sandiaga Uno dan lainnya di Jalan Kartanegara, rumah kediaman Prabowo. Ia meminta pendukungnya tidak melakukan hal-hal tidak konstitusional dan menyatakan akan membawa permasalahannya ke Mahkamah Konstitusi.
"Adik-adikku, baik di TNI dan Polri, ujar Prabowo. Janganlah senjata yang diperoleh dari uang rakyat janganlah digunakan untuk melukai rakyat."
Prabowo Subianto kali ini menjukkan sikap kenegarawannya di samping sudah tentu sebagai politikus andal. Namanya sering menghiasi peta perpolitikan di Indonesia. Ia tampil bagaikan burung rajawali terbang mengungguli rekan-rekan politiknya yang lain sejak mendirikan Partai Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya) pada 6 Februari 2008.
Sejarah mencatat, pengabdian Prabowo selama 24 tahun dalam dinas militer tidak sekedar mengantarkannya nenjadi Jenderal berbintang tiga. Tetapi sekaligus meneguhkan reputasi pribadinya, hingga tercatat sebagai salah seorang tokoh yang berperan dan menjadi saksi penting dalam sejarah republik. Sebagai perwira TNI Angkatan Darat, reputasi alumnus Akabri Magelang 1974 ini memang membanggakan. Karier militernya yang banyak diisi dengan penugasan disatuan tempur terhitung tidak mengalami sandungan.
Prabowo waktu itu, termasuk meraih bintang tiga di usia termuda, yaitu 46 tahun. Ia dikenal cerdas dan berpengaruh, seiring dengan penempatannya sebagai penyandang tongkat komando di pos-pos strategis TNI Angkatan Darat.
Di bidang politik, Prabowo pernah berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Mereka pernah mendeklarasikan Capres dan Cawapres di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, pada 24 April 2009.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto dengan himbauan kepada para pendukungnya agar tidak melakukan perusakan, sungguh menunjukkan kepada dunia, bahwa ia adalah seorang negarawan.
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi oleh pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong. Selepas lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1974, sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai Komandan Jenderal pada korps tersebut. Saat menjabat, ia memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Ketika jatuhnya Presiden Soeharto, ayah mertuanya, pada bulan Mei 1998, Prabowo sedang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis.
Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat. Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak pada sektor-sektor yang berbeda. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya(Gerindra). Selain itu, ia juga aktif sebagai ketua di Himpunan Kerukunan Tani Indonesiadan Ikatan Pencak Silat Indonesia.