Usai sudah gonjang ganjing perpolitikan di Indonesia. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin resmi dilantik, juga resmi melantik menteri-menterinya. Ada tujuh perintah presiden untuk para menterinya yang disebut "Kabinet Indonesia Maju," itu.
Pertama, jangan korupsi dan ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi Presiden-Wakil Presiden!
Ketiga, kerja cepat, kerja keras, kerja produktif.
Keempat, jangan terjebak rutinitas yang monoton!
Kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata! Tugas kita tidak hanya menjamin sent, tapi delivered!
Keenam, selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya!
Ketujuh, semuanya harus serius dalam bekerja. Saya pastikan yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius, bisa saya copot di tengah jalan!
Itulah tujuh perintah Presiden kepada para menterinya dan sudah tentu termasuk kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang dipercaya sebagai Menteri Pertahanan RI. Mengapa tulisan ini menggarisbawahi Prabowo Subianto. Karena awalnya ketika terjadi kerusuhan, pemerintah melalui Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) waktu itu menginginkan Parabowo dan Sandiaga Uno ikut menenangkan kerusuhan.
![sumber: tribunnews.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/10/24/jusuf-kalla-nih72-5ce5273f3ba7f72de243dd03-5db0ffae097f364a8740f192.jpg?t=o&v=770)
Setelah Prabowo muncul beberapa kali di layar telivisi, situasi menjadi tenang yang sebelumnya, memang beberapa hari, bangsa Indonesia dipertunjukkan dengan situasi tidak kondusif. Termasuk pada malam Rabu, 22 Mei 2019. Rakyat yang turun ke jalan sehubungan dengan tidak puas mendengar hasil Pilpres (Pemilihan Presiden) masih berada di lokasi hingga pukul 21.00 WIB.
Awalnya situasi di lapangan sulit diprediksi, meski unjuk rasa itu hanya terjadi di wilayah tertentu saja di ibu kota. Kita menyaksikan ucapan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia sepertinya didengar Calon Presiden No 02 waktu itu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebelumnya ketika terjadi kerusuhan, sosok Prabowo tidak pernah tampil, tetapi ada berita bahwa Prabowo akan mengajukan semua permasalahan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Akhirnya, sore hari tanggal yang sama dengan pernyataan JK, 22 Mei 2019, Prabowo tampil didampingi Sandiaga Uno dan lainnya di Jalan Kartanegara, rumah kediaman Prabowo. Ia meminta pendukungnya tidak melakukan hal-hal tidak konstitusional dan menyatakan akan membawa permasalahannya ke Mahkamah Konstitusi.
"Adik-adikku, baik di TNI dan Polri, ujar Prabowo. Janganlah senjata yang diperoleh dari uang rakyat janganlah digunakan untuk melukai rakyat."
Prabowo Subianto kali ini menjukkan sikap kenegarawannya di samping sudah tentu sebagai politikus andal. Namanya sering menghiasi peta perpolitikan di Indonesia. Ia tampil bagaikan burung rajawali terbang mengungguli rekan-rekan politiknya yang lain sejak mendirikan Partai Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya) pada 6 Februari 2008.
Sejarah mencatat, pengabdian Prabowo selama 24 tahun dalam dinas militer tidak sekedar mengantarkannya nenjadi Jenderal berbintang tiga. Tetapi sekaligus meneguhkan reputasi pribadinya, hingga tercatat sebagai salah seorang tokoh yang berperan dan menjadi saksi penting dalam sejarah republik. Sebagai perwira TNI Angkatan Darat, reputasi alumnus Akabri Magelang 1974 ini memang membanggakan. Karier militernya yang banyak diisi dengan penugasan disatuan tempur terhitung tidak mengalami sandungan.
Prabowo waktu itu, termasuk meraih bintang tiga di usia termuda, yaitu 46 tahun. Ia dikenal cerdas dan berpengaruh, seiring dengan penempatannya sebagai penyandang tongkat komando di pos-pos strategis TNI Angkatan Darat.
Di bidang politik, Prabowo pernah berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Mereka pernah mendeklarasikan Capres dan Cawapres di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, pada 24 April 2009.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto dengan himbauan kepada para pendukungnya agar tidak melakukan perusakan, sungguh menunjukkan kepada dunia, bahwa ia adalah seorang negarawan.
![sumber: nasional.kompas.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/10/24/5dafe5b963b22-5db1033f097f36296f71ef62.jpg?t=o&v=770)
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi oleh pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong. Selepas lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1974, sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai Komandan Jenderal pada korps tersebut. Saat menjabat, ia memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Ketika jatuhnya Presiden Soeharto, ayah mertuanya, pada bulan Mei 1998, Prabowo sedang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis.
Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat. Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak pada sektor-sektor yang berbeda. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya(Gerindra). Selain itu, ia juga aktif sebagai ketua di Himpunan Kerukunan Tani Indonesiadan Ikatan Pencak Silat Indonesia.
Pabowo sekarang dipercaya pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan RI. Selamat bertugas Pak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI