Mesir adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Mesir juga digolongkan sebagai negara maju di Afrika.
Tentang pemerintahan di Mesir, awalnya adalah sebuah Kerajaan. Kemudian muncul Revolusi Mesir pada tanggal 23 Juli 1952 yang membawa perubahan status pemerintahan monarki menjadi republik.
Jadi dapatlah disimpulkan, pasca pemerintahan kerajaan yang dipegang raja terakhir, Raja Farouk, Mesir banyak mengalami kekacauan. Banyak kelompok oposisi dalam masyarakat yang diwakili oleh Free Officers (Perwira Bebas) dan Ikhwanul Muslimin. Free Officers (Perwira Bebas) dan Ikhwanul Muslimin sama-sama merasa prihatin terhadap kondisi Mesir dan memberikan kontribusi yang besar dalam mewujudkan Revolusi Mesir 23 Juli 1952.
Free Officers (Perwira Bebas) ini berada di bawah komando Gamal Abdul Nasser yang menggerakkan pemberontakan untuk menggulingkan Raja Farouk. Puncak revolusi terjadi pada tanggal 23 Juli 1952 ditandai dengan banyaknya pusat-pusat pemerintahan yang diduduki oleh kelompok militer anti Raja Farouk.
Revolusi di Mesir berhasil dan sekaligus mengakhiri kekuasaan Farouk di Mesir. Pasca revolusi, pemerintahan Mesir dikendalikan oleh Dewan Revolusi Militer hingga sekarang. Pada tanggal 18 Juni 1953 itulah tepatnya pemerintahan monarki Mesir diganti dengan republik, sekaligus pengangkatan Muhammad Naguib sebagai presiden.
Muhammad Naquib menurut sumber, ia adalah Presiden Pertama Mesir di bawah pemerintahan militer setelah mengkudeta Raja Farouk. Memerintah dari tanggal 18 Juni 1953-14 Novemver 1954.
Kemudian selanjutnya terbentuk Dewan Keamanan Revolusioner di mana pimpinan nya adalah Kolonel Gamal Abdul Naser, menjabat dari 14 November 1954-23 Juni 1956, karena akhir masa jabatan sebagai Kepala Keamanan Revolusioner, ia menjadi Presiden Mesir hingga 22 Februari 1958. Setelah itu barulah Anwar Sadat diangkat sebagai Presiden Mesir.
Di masa Presiden Anwar Sadat sebagai Presiden Mesir dimulailah era hubungan erat (persahabatan) antara Mesir-Israel di bawah Perjanjian Camp David. Meski akhirnya, ia tewas dibunuh akibat penandatanganan perdamaian dengan Israel. Anwar Sadat tewas ditenbak ketika menyaksikan parade militer pada 6 Oktober 1981.
Awalnya, Mesir menjadi negara utama menyerang Israel ketika menyatakan tidak setuju Israel merdeka, tetapi sejak ditandatangani Perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel yang ditengahi Amerika Serikat, hubungan Amerika Serikat-Mesir tetap terjalin baik.
Kita menyaksikan bagaimana pujian Presiden Donald Trump kepada Presiden Mesir sekarang Abdel Fattah al-Sisi pada 9 April 2019 di Oval Office Gedung Putih, Amerika Serikat. Meski baru-baru ini, terdengar informasi bahwa Presiden Mesir sebelum al-Sisi yaitu Muhammad Mursi meninggal di penjara, sepertinya Mesir tetap aman-aman saja hingga tulisan ini dibuat. Memang sulit memprediksi apakah Mesir rusuh dan terjadi pergantian pemerintahan?
Sulit kiranya mengatakan terjadi kerusuhan, karena keamanan terus diperketat. Diakui bahwa Muhammad Mursi adalah presiden sipil yang terpilih demokratis.
Tetapi Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi menjadi presiden itu sudah dibubarkan karena dituduh membuat jaringan dengan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Hamas juga sangat ditentang Amerika Serikat.
Sebenarnya Ikhwanul Muslimin sudah ada di Mesir, tepatnya yang di kota Ismailiyah, Mesir, pada Maret 1928 dengan pendiri Hassan al-Banna, bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi. Ikhwanul Muslimin pada saat itu dipimpin oleh Hassan al-Banna. Di masa-masa awal tersebut, orang-orang Ikhwan langsung menyebarkan pemikirannya menuju utara dan selatan Mesir.
Kedua, bangsa Indonesia pasti mengenal Mayor Jenderal TNI waktu itu, Rais Abin. Ia adalah Panglima Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah tahun 1976-1979. Waktu itu, ia membuat laporan kepada Sekjen PBB Kurt Waldheim, bahwa Israel dan Mesir sudah bersedia duduk di meja perundingan.
Pemerintah Amerika Serikat yang waktu itu presidennya Jimmy Carter melaksanakan pertemuan di Camp David, antara pihak Mesir (Anwar Sadat) dan Perdana Menteri Israel (Menachem Begin). Akhirnya berhasil mencapai kesepakatan damai dan menandatangani perdamaian pada tanggal 26 Maret 1979.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H