Keruntuhan Tembok Berlin pada tahun 1989 dan berakhirnya Perang Dingin antara kubu Timur dan Barat yang telah berlangsung lama merupakan suasana yang melingkupi dasawarsa 80 hingga 90-an. Dan atas dasar dua kejadian tersebut, Komite Nobel memberikan penghargaan Nobel Perdamaian kepada Presiden Mikhail Gorbachev pada tahun 1991.
Mikhail Gorbachev adalah presiden yang memimpin Uni Soviet sejak tahun 1985. Lima tahun masa pemerintahannya diisi dengan perombakan besar-besaran baik dari sisi pemerintahan, tata-negara, militer, ekonomi, hingga ideologi. Sebuah perubahan yang memicu pemberontakan dari berbagai kelompok garis keras yang menentang keinginan Gorbachev dalam menjadikan Uni Soviet sebagai negara liberal.
Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet dengan mengusung ideologi komunis maju ke percaturan kekuasaan dunia dan menantang Amerika Serikat yang tengah berkibar di puncak kekuasaan dunia. Perlawanan berat dipertunjukkan olehUni Soviet. Namun tetap saja, segala persaingan tersebut tidak pernah berakhir ke dalam sebuah perang terbuka.
Dengan diwakili oleh wakil Kementerian Luar Negeri Uni Soviet, pidato penerimaan penghargaan Nobel Perdamaian Mikhail Gorbachev dibacakan di depan publik Oslo, Norwegia.
Dalam pidato tersebut, Gorbachev menyatakan "tahun 1990 merupakan titik awal perubahan dunia. Sebagai contoh, berakhirnya pembagian kekuatan yang tidak alami di Eropa. Selain itu, Jerman pun dapat disatukan setelah sekian lama terpecah."
Ya, pernyataan yang menegaskan betapa dunia dan Eropa tengah berada di titik kehancurannya jika terus-menerus bersitegang. Selain itu, pernyataan di atas didahului oleh sebuah ramalan dari filsuf besar Jerman, Immanuel Kant, yang menyatakan jika suatu hari umat manusia akan menghadapi sebuah dilema besar dalam kehidupannya: apakah akan menggabungkan kekuatan sebagai satu bangsa dan negara atau akan binasa dalam perang berkepanjangan yang tentunya akan mengakhiri sejarah umat manusia.
Pada akhirnya kita pun melihat bagaimana Komunisme kehilangan pesonanya. Dan akhirnya kita pun merasakan hingga saat ini, apa yang dibawa oleh liberalisme Amerika Serikat. Perkembangan terakhir kita dengar, kelompok Gorbachev sangat mendukung apa yang dilakukan Presiden Rusia sekarang ini, Vladimir Putin. Pun Uni Soviet atau Rusia sekarang ini tetap ditakuti oleh Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H