Seperti telah diuraikan pada edisi terdahulu, bahwa esnsi dari Aksi Bela Islam 2 desember 2016 (ABI 212) terkait dengan QS. Al Maidah 51, yang tidak lain dan tidak bukan merupakan ayat yang mengatur tentang kepemimpinan bagi kaum beriman, oleh karena itu apapun aktivtas yang mengaitkan dengan peristiwa 212 itu sudah selayaknya juga meneguhkan akan keyakinan, aplikasi kepemimpinan muttaqin itu sendiri.Â
Reuni 212 tahun 2017 ini menjadi sangat spesial mengingat pada moment yang sama, kaum muslimin berada pada bulan maulid, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang merupakan pemimpin kaum muslimin yang diakui kesuksesan kepemimpinannya bahkan oleh mereka yang bukan penganut ajarannya (Non Muslim).
Muhammad SAW bagi Sir Bernard Shaw, adalah sang penyelamat kemanusiaan'. Shaw mengatakan ;"Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia" Selanjutnya Shaw menyatakan "Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini.Â
Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang"
Sementara itu Mahatma Gandhi, tokoh dunia yang dikenal sebagai tokoh gerakan anti kekerasan (Ahimsa) berkomentar tentang karakter Muhammad SAW di Young India sebagai berikut : "Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.
Dalam 100 Tokoh yang Paling berpengaruh dalam sejarah Michael H. Hart menyatakan "Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama" Pernyataan Hart ini diperkuat oleh Lamartine seorang sejarawan yang menyatakan "Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia.Â
Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya.
Lebih lanjut Lamartin menyatakan "Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang -- semua menjadi satu. Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -- hanya dengan kepribadian seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih."Â
Pernyataan Lamartine ini juga tidah jauh dengan apa yang dinyatakan leh Profesor Koneru Ramakrishna sebagai berikut : "Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama"
Terkait dengan peran yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW, Ramakrishna menyatakan "Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan. Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias"
Masih banyak lagi penilaian luar biasa atas keagungan kepemimpinan Nabi yang saat ini sedang kita peringati maulidnya. Yang jika kita konsisten dengan pengakuan kita bahwa Nabi Muhammad SAW adalah uswah hasanah kita, maka ketika kita membicarakan kepemimpinan, yang juga merupakan kandungan dari QS. Al Maidah 51 yang telah melahirkan ABI 212 yang kali ini kita digerakkan untuk berkumpul kembali, sudah seharusnya kita membumikan kepemimpinan yang Rasulullah SAW contohkan sebagaimana telah diteliti oleh para ahli.