Mohon tunggu...
Darwin Kalbar
Darwin Kalbar Mohon Tunggu... Guru - Guru Informatika SMAN 1 Toho

Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Mempawah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

27 April 2023   09:11 Diperbarui: 27 April 2023   21:55 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: canva.com and editing

Untuk melihat videonya, silahkan klik : Filosofi Pemikiran KHD Sumber Winedu Channel Youtube

Salam dan bahagia bapak ibu guru guru penggerak, perkenalkan saya Darwin,

Setelah mengikuti pembelajaran pada modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya sebagai peserta Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Mempawah ingin membagikan pengalaman saya selama 2 minggu ini.

Disini saya akan menyampaikan refleksi dengan menggunakan model 4F atau 4P yaitu Facs (Peristiwa), Filing (Perasaan), Findings (Pembeajaran)  dan Future =baca Fiuther (Penerapan)

1.   Facts (Peristiwa):

Kegiatan CGP dimulai pada tanggal 20 oktober 2022 yaitu pembukaan PGP angkatan 7 oleh kemendikbud ristek. Selanjutnya pada tanggal 21 oktober dilaksanakan pretes pada modul 1. Kemudian pada hari Senin tanggal 24 oktober dilaksanakan lokakarya orientasi di SMPN 2 Mempawah Hilir, kegiatan tersebut terdiri dari : pembukaan lokakarya, games perkenalan, kesepakatan kelas, harapan dan kekhawatiran, membuat kesepakatan dengan kepala sekolah, identifikasi posisi diri, evaluasi kompetensi diri, dan membuat rencana pengembangan diri. Dan kami diperkenalkan dengan LMS melalui SIMPKB dan mulai mengisinya dari mengenal filosofi pemikiran KHD. pada tanggal 25 Oktober dilakukan vicon pertama bersama Fasilitator pak rahmat hidayat, Pengajar Praktik Pak Eko dan Rekan-Rekan CGP 2 kelompok, yaitu dari Kapuas Hulu dan Mempawah. Pada vicon pertama materi eksplorasi konsep membahas tentang pemahan peserta mengenai filosofi pemikiran KHD tentang pendidikan. pada tanggal 27 oktober melaksanakan vicon materi eksplorasi konsep sesi 1 yang membahas tentang sosial kultural daerah setempat yang dapat dijadikan sebagai dasar menumbuhkan karakter anak di sekolah. Pada tanggal 29 Oktober dilaksanakan vicon materi ekplorasi konsep sesi 2 yang mana tiap tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya mengenai potensi sosial kultural dalam menumbuhkan karakter anak. Pada tanggal 2 nopember dilaksanakan vicon materi elaborasi pemahaman dengan fasilitator bapak Dr. Rivai, M.Pd. melalui pencerahan beliau banyak informasi yang dapat kami terapkan dalam pelaksanakan pembelajaran kurikulum merdeka berdasarkan pemikiran KHD

Disamping itu juga, kami telah menyelesaikan tugas mandiri dan tugas kelompok membuat video dan tulisan mengenai pemikiran KHD, strategi mewujudkan pemikiran KHD dan kesimpulan pemikiran KHD yang diupload melalui youtube dan google drive.

Selama mengikuti pembelajaran baik secara mandiri maupun melalui daring, saya banyak memperoleh pengetahuan mengenai pelaksanaan pembelajaran baik di kelas maupun di sekolah berdasarkan pemikiran KHD dan sangat menarik dan menggugah diri saya untuk terus belajar dan menggali informasi. Saya sangat beruntung mengikuti pembelajaran calon guru penggerak sebab selama ini model dan gaya saya mengajar dan mendidik murid di sekolah masih jauh dari harapan KHD. Sehingga memicu saya untuk terus belajar dan banyak membaca serta intropeksi diri.

Selama mengikuti pembelajaran, hambatan utama saya adalah keterampilan dalam membuat tugas berupa video melalui aplikasi web yang tersedia yaitu melalui Canva. Namun setelah melihat berbagai tutorial dan beberapa kali percobaan, saya akhirnya dapat membuat video pertama saya melalui aplikasi Canva dan saya share di youtube. Dan alhamdulillah banyak viewer yang menonton dan memberikan umpan balik mengenai video yang saya tampilkan.

2.   Feelings (Perasaan)

Perasaan saya selama mengikuti pembelajaran sangat senang dan bangga karena bisa berkenalan dengan guru-guru yang hebat dengan berbagai latar belakang sehingga saya banyak belajar dan sharing informasi mengenai materi dan pengalaman mengajar. Disamping itu saya juga merasa khawatir dalam membagi waktu mengingat tugas yang begitu padat sedangkan disaat yang sama saya juga memiliki kesibukan sebagai pendidik dan pengelola di SMA yang baru didirikan. Dalam melakukan aksi nyata, saya merasakan dalam mengajar murid dengan senang hati dan terbuka dengan karakter yang berbeda serta berfokus pada siswa. Perasaaan ini timbul karena saya merasakan dahulu sebelum mempelajari modul 1.1 ini, menganggap anak memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap materi pembelajaran, sehingga pada pelaksanaannya saya mengubah paradigma pembelajaran dengan menuntun anak sesuai dengan kodrat yang dimilikinya.

3.   Findings (Pembelajaran)

Pelajaran berharga yang saya dapat yaitu betapa pentingnya pendidik memahami perannya dalam mendidik anak, yaitu pendidik harus menuntun anak tanpa paksaan, memerdekakan anak dalam pembelajaran dengan model pembelajaran berdiferensiasi, karena anak merupakan subjek pembelajaran, membina karakter anak agar terhindar dari pengaruh budaya asing di era digital dengan menebalkan perilaku yang baik pada anak, serta memodelkan pembelajaran dengan permaianan edukatif agar tumbuh cipta rasa dan karsa yang dapat memperkokoh kebudayaan demi kemajuana peradaban bangsa. Sementara itu hal baru yang saya ketahui pada diri saya adalah selama ini saya berpikir telah mendidik anak dengan benar, ternyata saya keliru dalam menuntun karena lebih banyak menuntut anak untuk fokus pada kecerdasan kognitif semata dengan mengabaikan kecerdasan psikomotor, emosional, spiritual, sikap dan budaya. Untuk itu pelan tapi pasti saya mencoba untuk memperbaiki cara mendidik yaitu dengan menuntun anak berdasarkan kekuatan kodrat yang dimilikinya dengan memberikan kemerdekaan dalam pembelajaran berbasis diferernsiasi, karakter, kebudayaan dan perkembangan era digital.

4.   Future (Penerapan)

Yang saya lakukan dalam mendidik agar lebih adalah merubah paradigma berpikir mengenai tujuan pendidikan sesuai dengan pemikiran KHD dengan cara belajar, mengkaji, sharing informasi dan berkomitmen untuk melakukan perubahan sebagai pemimpin guru dan pembelajar baik secara lokal, kelas dan sekolah. Aksi nyata yang saya lakukan yaitu menciptakan budaya positif di sekolah melalui kesepakatan dengan orang tua dan siswa dalam mendidik dan menuntun anak berdasarkan kekuatan kodrat melalui pembelajaran yang memerdekakan sesuai dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi, menggerakkan komunitas belajar, menjadi mengajak guru untuk belajar bersama melalui kegiatan sharing informasi agar tercapainya keselarasan dan keseimbangan ekosistem pendidikan di lingkungan sekolah.

Salam guru hebat, salam guru penggerak, Guru Hebat, Indonesia Maju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun