Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Hal Awal yang Saya Perhatikan Sebelum Bertugas (Hotel Photography #1)

2 September 2018   03:06 Diperbarui: 2 September 2018   03:25 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Best Western Kuta Beach Sunrise / dap

Kalau Timur berarti si kamar diambil siang atau sore. Kalau Barat berarti diambil pagi hingga tengah hari. Kalau menghadap Utara atau Selatan gimana, selamat! Anda beruntung. Lebih beruntung lagi kalau gak punya jendela.

Tapi itu kasusnya jarang banget. Hanya segelintir yang seperti itu. Atau bisa juga si jendela ditutup tirai. Tapi saya sarankan jangan. Karena hal itu justru akan menimbulkan pertanyaan, di balik tirai itu ada pemandangan apa sih?

Kenapa sinar matahari perlu diamati? Karena secanggih-canggihnya lensa, udah pasti kalah sama sinar matahari. Apalagi kalau sampai diadu 'head-to-head'. Efeknya si foto akan hilang ketajamannya. Jadi keliatan berkabut. Jangankan lensa, mata kita yang SUPER canggihnya aja kalah kok. Jadi rotasi matahari adalah yang paling saya perhatikan.

Executive Meeting Room Kila Infinity8 Bali / dap
Executive Meeting Room Kila Infinity8 Bali / dap
2.    Bayangan

Jatuhnya sinar pada sesuatu, sudah barang tentu meninggalkan bayangan pada salah satu sisinya. Naaaah ... Si bayangan itu bisa kita 'fill-in' dengan bantuan flash eksternal.

Arah 'tembak' maupun tingkat intensitas cahaya flash pun gak bisa sembarangan. Terlalu lemah hasilnya gak akan kelihatan, terlalu kencang juga jadi putih semua (blown-out).

Mungkin ada yang tanya, "Bisa gak kalau tanpa flash?". Jawabannya bisa. Tapi ... (naaaaah, bagian tapinya ini yang seru) ... Berarti kalian mesti tau jam-jam khusus. Si matahari sama bangunan 'klop' nya jam berapa.

Setau saya, celah momentum itu hanya berkisar 15 -- 30 menit. Dan untuk menemukan 'golden time' itu, sejauh yang saya tau juga, si fotografer mesti nginap (minimal) 1 minggu lamanya. Bukan untuk berleha-leha maupun mengulur waktu, tapi biar sang fotografer dapet 'feel' karakter bangunannya. Dan percaya lah ... Hanya segelintir bendera (hotel) dan orang super istimewa yang punya atau diberi 'keistimewaan' seperti itu.

Lobby Tijili Seminyak Bali / dap
Lobby Tijili Seminyak Bali / dap
3.    Tekstur

Dari area itu (lobby, restoran, kamar dsb), bagian mana saja yang ada teksturnya. Apakah dinding, sofa, cover bed, karpet, lantai dan lain sebagainya. Si tekstur ini gak boleh sampai hilang. Biasanya sih lenyap karena 'ketimpa' sinar. Entah itu sinar matahari, lampu ruangan atau flash.

Dari ketiga poin di atas saya catat semua di buku saku. Detail sedetail-detailnya. Apapun itu. Mulai dari yang penting sampai hal receh sekalipun. Kesemua data-data itu akan saya pelajari lebih lanjut dan sangat berguna pada saat pengambilan gambar keesokan harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun