Bahan dasar yang dipakai sederhana, yakni sayap ayam (Chicken Wings). Namun ditangan Chef Ketut Agus Kurniawan, bahan 'biasa' tersebut disulap menjadi sajian luar biasa.
Menu kreasi itu bernama 'Stuffed Chicken Wings'. Menu ini, oleh Chef Agus, pernah dilombakan pada ajang lomba executive chef tahun 2013 silam di Bali. Jika dilihat secara sepintas, mungkin tak begitu terlihat keistimewaannya. Cobalah untuk menggigitnya ... Saya yakin, kamu akan terkejut bukan kepalang.
Pada pangkal sayap, tulangnya dihilangkan (kalau kamu sering makan ayam, pasti tau tulang mana yang saya maksud). Tulang itu diganti dengan isian daging ayam yang dicincang halus. Ketebalan dagingnya bisa mencapai dua ruas jari telunjuk orang dewasa!
Tidak hanya itu, daging cincang itu juga diberi keju mozarella untuk memperkaya rasanya. Sementara bumbunya memakai bawang putih dan merah, garam, merica dan lain sebagainya. Perlu diingat, chef yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara ini juga tidak memakai MSG dalam meracik makanan.
Keistimewaan hidangan ini tidak berhenti sampai di situ saja. Balutan lapisan ayamnya pun spesial. Kombinasi antara tepung, telur dan breadcrumb. Breadcrumb-nya diracik sendiri. Terbuat dari roti putih tawar yang di oven kemudian dihancurkan dengan cara di blender. Adapun sebagai pelengkap ditambahkan mie kuning kriuk. Mienya juga dibikin sendiri lho!
Menu satu ini masuk dalam golongan snack. Meski judulnya snack, tapi buat saya cukup membuat saya kenyang. Stuffed Chicken Wings dibanderol dengan harga yang terjangkau, yakni Rp 25 ribu / porsi. Belum ditambah service restoran dan pajak.
“Si Hitam Manis” Iga Bakar
Sama halnya dengan sop buntut yang disajikan sebelumnya, iga bakar ini telah melewati proses memasak yang panjang. Daging direbus terlebih dahulu sekitar empat jam menggunakan api kecil. Setelah itu di grill sebentar. Grill ini bertujuan untuk membuka pori-pori daging sehingga berbagai bumbu dan rempah dapat terserap masuk. Kemudian tujuan lain adalah untuk mendapatkan tekstur grill pada permukaan dagingnya.
Seusai proses memasak, daging ditimbang. Ukuran standar bobot tiap porsinya seberat 250gr. Ditimbang setelah dimasak. Karena kalau ditimbang sebelum dimasak, daging akan mengalami penyusutan sehingga bobotnya tidak memenuhi ketentuan.
Sewaktu dihidangkan, tampilan iga bakarnya amat rupawan. Bikin orang ngiler melihatnya. Sayurannya menggunakan baby pokcoy. Garnish-nya pun ditata secara apik memikat hati. Potongan tipis lemon dipakai untuk penyegar. Terdapat nasi yang dicetak dengan porsi 'cukupan'. Terlalu banyak nasi pun kurang bagus. Ngeri ngeliatnya. Terlebih di mata turis asing.
Hula's Cafe terletak di dalam Permata Kuta Hotel by Prasanthi di jalan Kediri no 5, Tuban, Kuta, Bali. Berada di lokasi strategis, sekitar lima menit menuju Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai bila menggunakan sepeda motor, kemudian tak jauh juga dengan gerai oleh-oleh khas Bali Krisna yang buka 24 jam, nyaris bersebelahan dengan Park23 Mall dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H