Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Kawanan Kera Monkey Forest Lebih Dekat

6 Desember 2016   14:42 Diperbarui: 6 Desember 2016   15:43 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Formasi Tim Perjalanan Kami Kali Itu. Kiri - Kanan: Yuke Aulia, Asita DK, Saya / dap

Di jembatan tersebut, terdapat banyak kawanan kera sedang berjemur sinar matahari. Sekitar sepuluh-an ekor. Satu diantaranya ada seekor bayi kera yang sedang sembunyi di balik ketiak induknya. Sesekali si bayi menghampiri para turis yang sedang mengabadikan momen dirinya, kemudian berlarian lagi balik ke induknya. Tingkahnya lucu dan menggemaskan.

Salah Satu Spot yang Memperlihatkan 'Kemegahan' Akar-Akar Pohon / dap
Salah Satu Spot yang Memperlihatkan 'Kemegahan' Akar-Akar Pohon / dap
Tak jauh dari tempat saya berdiri, ada sebuah warung sederhana. Bukan menjajakan aneka kopi maupun makanan ringan. Melainkan seikat pisang dan kacang tanah. Kedua menu itu bisa anda beli untuk dikasihkan ke monyet. Terserah apakah anda ingin memberinya dengan menjulurkan tangan ke arah kera atau bisa juga anda memegang pisang lalu diangkat tinggi-tinggi. Nanti kera akan memanjat untuk meraihnya. Bila anda takut atau grogi, tak perlu khawatir. Di sana ada petugas atau pawang khusus yang berjaga. Anda akan diinstruksikan bagaimana cara memberi makan monyet dengan baik dan benar untuk keperluan dokumentasi.

Salah Seorang Petugas Sedang Melepas Lelah Sembari Memeriksa Gawainya / dap
Salah Seorang Petugas Sedang Melepas Lelah Sembari Memeriksa Gawainya / dap
Nama lengkap Monkey Forest ialah "Sacred Monkey Forest Sanctuary". Dalam bahasa Bali dikenal pula dengan nama “Mandala Suci Wenara Wana”. Tempat wisata ini menerapkan konsep Tri Hita Karana yang bisa diartikan sebagai falsafah hidup yang harmonis dengan Tuhan, alam sekitar dan sesama manusia.

Berdasarkan informasi dari Bli Suniantara, salah seorang petugas, mengatakan bahwa Monkey Forest memiliki luas lahan sebesar 12.5 hektare. Dihuni sekitar 678 ekor kera yang dibagi menjadi enam kelompok. Adapun “sang kepala suku” (Raja) sebanyak lima ekor. Gelar raja ini tidak berpatok pada besarnya ukuran badan. Melainkan keberanian atau nyali. Sementara jenis kera yang terdapat di sini ialah “Kera Bali Ekor Panjang” atau dalam bahasa latin disebut Macaca Fascicularis.

Makanan pokok kera-kera berupa ubi jalar. Selain itu juga diberikan jagung dan pisang sebagai selingan agar tak bosan. Tiap 15 hari sekali, kera-kera itu diberi daun pepaya. Daun pepaya berfungsi sebagai obat atau penetral sekaligus membersihkan darah sang kera.

Anda tak perlu khawatir bila terkena gigitan maupun dicakar, karena di Monkey Forest, kera-keranya terbebas dari penyakit rabies. Kalau toh pun anda terkena serangan, anda dapat menghubungi petugas atau penjaga yang berada di lapangan untuk mendapatkan pertolongan pertama. Tak perlu takut, karena di sana terdapat 47 petugas yang disebar ke berbagai titik lokasi.

Apabila anda ingin berkunjung ke Monkey Forest, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Suniantara berbaik hati menjelaskan kepada saya sejumlah ‘aturan’ yang sebaiknya anda patuhi. Beberapa diantaranya ialah:

*Hindari Kontak Mata

Sebisa mungkin jangan melihat kedua mata kera secara langsung. Bagi kera hal macam itu dianggap sama saja seperti menantangnya.

*Menyembunyikan Makanan

Kera ternyata memiliki indera penciuman yang kuat dan tajam. Membawa makanan di dalam tas bisa menimbulkan rasa penasaran. Apalagi telur yang merupakan makanan favoritnya. Tas anda bisa diendus dan kemudian dirogoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun