Berlibur ke Bali belum lengkap rasanya kalau enggak makan Betutu. Hidangan kaya akan rempah dan bumbu ini punya cita rasa yang khas sekaligus ngangenin. Apalagi sewaktu Anda memadukannya dengan sambal matah, ughhh ... Rasanya kian nikmat.
Masalahnya, tidak semua rumah makan memasaknya secara Halal. Hal itu tentu membuat teman-teman Muslim jadi ragu lalu mengurungkan niat untuk mampir dan menyantapnya.
Apabila hal itu terjadi pada anda, tak perlu berkecil hati. Saya punya tempat langganan yang menyajikan Betutu Halal di kawasan Denpasar kota. Warung Betutu Bu Agung Ulan namanya. Berada di jalan Tukad Pakerisan no 99L, Panjer. Letaknya berdekatan dengan Ayam Kremes Panjer, atau di depan persis kampus Stikes.
Soal tempat, warung yang sudah menjalankan roda usaha selama kurang lebih lima tahunan ini berdaya tampung sekitar 30'an orang. Sederhana namun terasa nyaman. Pada salah satu dindingnya terdapat pigura berupa kaligrafi bertuliskan Ayat Kursi Al-Qur'an.
Potongan ayamnya menurut saya cukup besar dan memuaskan. Direndam dengan kuah berwarna kuning, sarat akan bumbu dan rempah. Adapun pendamping nasi diberi sayur singkong dan kacang tanah. Sementara sambalnya ada dua macam, matah dan yang diulek secara halus.
Bu Ulan mengatakan bahwa ayamnya dimasak secara slow cooking, tidak memakai alat presto. Menurutnya, memakai alat bertekanan tinggi itu memang cepat matang tapi kurang bagus hasilnya. Selain ayam negeri, lauk lain yang dijadikan Betutu ada ayam kampung, bebek dan ikan mujair.
Seporsi Betutu yang saya pesan, dibanderol seharga Rp 25 ribu. Selain bisa makan di tempat, warung ini juga melayani pesanan atau dibawa pulang, baik itu porsian maupun utuh per-ekor.
Bersertifikat Halal
Soal ke-halal-an, Anda tak perlu ragu. Warung Betutu Bu Agung Ulan sudah lulus uji dan mengantongi sertifikat halal yang dikeluarkan oleh lembaga LPPOM MUI Bali.
"Kalau di tempat lain (non-halal), takutnya kan sewaktu proses memasaknya bebarengan (dengan si piggy-piggy). Di sini mulai dari tempat pemotongan sampai bahan-bahan kan dipantau (MUI). Saya pakai es nya pun halal. Semua nota harus diperlihatkan soalnya," kata Bu Ulan menutup perbincangan dengan saya pada malam itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H