Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kopdar Bareng Kompasianer Balikpapan (Bag#2)

9 April 2016   12:07 Diperbarui: 9 April 2016   12:26 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Espress Coffee House / dap"][/caption]Setelah dari Made's Warung, kami menuju hotel tempat di mana Mas Hilman menginap. Istri dan anaknya tidak ikut karena ingin beristirahat. Apalagi waktu itu mulai larut malam. Dari sana kami nebeng mobil yang dikendarai mas Hilman menuju coffee shop. (baca juga artikel#1-nya di sini)

Saya merasa beruntung ada Mas WinWanNur karena doi hapal betul jalan daerah Kuta, Seminyak dan sekitarnya. Koleksi tempat tongkrongan Mas Win pun banyak.

Kali itu kami dibawa ke Espress Coffee House di jalan Dewi Sri, Legian, Kuta. Saya dan Mas Hilman pesan espresso. Sementara Mas Win memesan secangkir kopi jenis americano. Mas Casmudi masih bingung mau pesan kopi apa.

“Mas Cas ini kayaknya lebih cocok ke latte-latte aja lah ya,” ujar Mas Win memperkirakan. Saya pun sependapat dengan pria asal Gayo itu.

“Saya espresso juga deh,” kata Mas Cas tiba-tiba.

[caption caption="KuDeTa Kopdar Bareng Kompasianer Balikpapan, Mas Hilman Fajrian, Kamis (31/3) malam."]

[/caption]“Ah, jangan Mas Cas ... Kurang cocok buat Mas Cas. Kasian lambungnya nanti,” sahut saya protes mengingatkan. Tapi Mas Cas tetap pada pendiriannya. Mungkin karena didorong oleh rasa penasaran.

“Ya udah, gapapa sekali-kali nyoba (espresso), biar tau rasanya,” timpal Mas Hilman kalem, melihat kehebohan saya.

Ketika waiter bertanya mau single atau double, Mas Cas berucap dengan mantap “double, Mas”. Huaaa ... gempar lah kami bertiga (saya, Mas Win dan Mas Hilman).

“Jangannnn, Mas Cas ... Single ajaaaaaahhh,” sahut saya sedikit kencang diikuti gerakan tangan seperti dadah-dadah. Untungnya kali ini Mas Cas manut.

Begitu secangkir espresso tersaji di atas meja, Mas Casmudi tertegun. Memandangi lekat cangkir mungil itu. Bisa jadi Mas Cas sedang berpikir sekaligus membatin, “ini kopi apaan? Kok isinya dikit banget?!”

Secangkir kopi dahsyat itu oleh Mas Cas dicium aromanya lebih dulu. Setelah menyesap sedikit cairan kental berkafein tinggi itu, ekspresi wajahnya langsung berubah merem kepahitan. Huehehehe ... saya sudah menebak pasti mimiknya bakal seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun