[caption caption="Suasana panik di luar gedung Erlangga2"][/caption]
Pengunjung pusat belanja oleh-oleh khas Bali Erlangga2 yang terletak di jalan Nusa Kambangan, Denpasar, dibuat heboh lantaran sejumlah pegawai berteriak “Ada kebakaran ... Ada kebakaran !!!”, Selasa (18/7) malam sekitar pk 20.20 Wita. Walhasil suasana yang tadinya nyaman berubah jadi panik luar biasa.
Saat itu saya bersama kekasih dan calon mertua berada di lantai satu area produk makanan ringan. Sebelum kekacauan terjadi sempat terdengar suara dentuman tak seberapa kencang. Tadinya saya pikir itu suara ban kendaraan meletus.
Tak lama kemudian banyak pengunjung lain meletakkan barang belanjaannya begitu saja dan bergegas lari keluar gedung. Begitu pula dengan pengunjung di lantai dua. Mereka menuruni anak tangga dengan langkah kaki tergopoh-gopoh.
Sampai di sini saya belum tahu apa yang sedang terjadi karena tidak ada pemberitahuan lewat pengeras suara ataupun tanda bahaya sama sekali. Saya lantas menghampiri kerumunan di dekat area kasir dan barulah saya tau kenapa semua orang lari tunggang-langgang, ada kebakaran!
Saya panggil kekasih saya dan calon mertua untuk meninggalkan gedung secepatnya.
Refleks, saya mulai merekam semua kejadian yang sedang berlangsung dan membuntuti petugas keamanan dengan harapan dapat menemukan sumber api yang dimaksud.
Berikut hasil video yang berhasil saya rekam melalui kamera ponsel:
Petugas itu lari menuju lantai dua.
Begitu sampai di atas, lucunya, ada security lain yang berlarian turun sambil membawa tabung pemadam kebakaran. Ada juga petugas lain yang lari ke arah kanan dan ke kiri. Saya jadi bingung. Ini titik apinya sebelah mana sih? Di atas atau di bawah?
Kebetulan di lantai dua ada semacam jembatan penghubung antara dua bangunan. Dari sanalah saya bisa melihat segala aktivitas di bawah dengan leluasa. Mungkin saya bisa menemukan titik api.
Saya lihat suasana di luar gedung yang mana digunakan sebagai akses keluar-masuk kendaraan dan pelataran parkir tak kalah paniknya dengan di dalam. Baik roda empat maupun roda dua mulai meninggalkan area perbelanjaan secara bersamaan. Suara klakson saling bersahutan. Di celah antrian kendaraan banyak pengunjung yang berlarian kesana-kemari. Juru parkir kebingungan mengatur laju kendaraan karena semua orang ingin cepat-cepat keluar.
Selagi merekam dari atas, di samping saya ada sejumlah pekerja wanita yang sedang berbicara dengan rekannya menggunakan bahasa Bali sambil menunjuk-nunjuk ke arah bangunan yang letaknya terpisah. Saya lihat memang ada kepulan asap tipis di sekitar bangunan itu. Saya bergegas turun dan menuju ke sana.
Hanya tinggal beberapa langkah lagi saya sampai di sana, salah seorang juru parkir yang dibantu beberapa petugas keamanan disejumlah sudut mengumumkan kepada para pengunjung bahwa semua aman terkendali. “Semua aman, Pak, ngga perlu panik, semua aman,” katanya.
Sumber kepulan asap berasal dari ruang genset.
[caption caption="Salah seorang pekerja memperhatikan mesin genset"]
[caption caption="Mesin Genset"]
[caption caption="Salah seorang petugas keamanan berjalan menjauhi mesin genset setelah memastikan kondisi dalam keadaan aman"]
Sejauh keterangan yang berhasil saya himpun di lokasi kejadian baik dari saksi mata maupun sejumlah petugas keamanan, tidak ada jawaban pasti. Ada yang mengatakan asap berasal dari tabung pemadam kebakaran. Ada juga yang menjawab disebabkan oleh korsleting listrik pada panel genset.
Sekitar lima belas menit berlalu kondisi perbelanjaan mulai berangsur normal.
[caption caption="Sejumlah pegawai wanita asik menceritakan kronologi seusai kondisi kembali normal"]
Entah apapun itu penyebabnya, yang jelas, setelah kejadian tadi kondisi pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bali Erlangga2 jadi sepi pengunjung. Yang tadinya orang belanja dengan nilai transaksi cukup besar, tidak jadi beli. Hal tersebut jelas merugikan perusahaan.
Beberapa hari terakhir bertepatan dengan libur panjang Idul Fitri, Bali ramai dikunjungi wisatawan domestik. Kebanyakan meraka berasal dari wilayah Jawa Timur seperti Surabaya dan Malang. Tidaklah heran jika tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bali maupun berbagai restoran penuh sesak para pelancong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H