Kebetulan di lantai dua ada semacam jembatan penghubung antara dua bangunan. Dari sanalah saya bisa melihat segala aktivitas di bawah dengan leluasa. Mungkin saya bisa menemukan titik api.
Saya lihat suasana di luar gedung yang mana digunakan sebagai akses keluar-masuk kendaraan dan pelataran parkir tak kalah paniknya dengan di dalam. Baik roda empat maupun roda dua mulai meninggalkan area perbelanjaan secara bersamaan. Suara klakson saling bersahutan. Di celah antrian kendaraan banyak pengunjung yang berlarian kesana-kemari. Juru parkir kebingungan mengatur laju kendaraan karena semua orang ingin cepat-cepat keluar.
Selagi merekam dari atas, di samping saya ada sejumlah pekerja wanita yang sedang berbicara dengan rekannya menggunakan bahasa Bali sambil menunjuk-nunjuk ke arah bangunan yang letaknya terpisah. Saya lihat memang ada kepulan asap tipis di sekitar bangunan itu. Saya bergegas turun dan menuju ke sana.
Hanya tinggal beberapa langkah lagi saya sampai di sana, salah seorang juru parkir yang dibantu beberapa petugas keamanan disejumlah sudut mengumumkan kepada para pengunjung bahwa semua aman terkendali. “Semua aman, Pak, ngga perlu panik, semua aman,” katanya.
Sumber kepulan asap berasal dari ruang genset.
[caption caption="Salah seorang pekerja memperhatikan mesin genset"]
[caption caption="Mesin Genset"]
[caption caption="Salah seorang petugas keamanan berjalan menjauhi mesin genset setelah memastikan kondisi dalam keadaan aman"]
Sejauh keterangan yang berhasil saya himpun di lokasi kejadian baik dari saksi mata maupun sejumlah petugas keamanan, tidak ada jawaban pasti. Ada yang mengatakan asap berasal dari tabung pemadam kebakaran. Ada juga yang menjawab disebabkan oleh korsleting listrik pada panel genset.
Sekitar lima belas menit berlalu kondisi perbelanjaan mulai berangsur normal.
[caption caption="Sejumlah pegawai wanita asik menceritakan kronologi seusai kondisi kembali normal"]