Mohon tunggu...
Darwensy
Darwensy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa & karyawan swasta

Hidup perlu Passion untuk menjadi Action

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pendidikan Seperti Apakah yang Cocok untuk Indonesia?

4 Juli 2020   06:14 Diperbarui: 2 Juni 2021   13:20 3689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya membicarakan sistem pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya, kebijakan demi kebijakan di terapkan demi menemukan sistem pendidikan yang tepat untuk Indonesia . 

Namun hal ini sering di salah artikan bagi beberapa kalangan yang menganggap bahwa siswalah yang menjadi korban. Padahal sistem pendidikan memang harus se fleksible mungkin disesuaikan dengan perkembangan yang terus terjadi seiring kemajuan teknologi di dunia. 

Memang tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan sumber daya manusia dan untuk itulah tidak akan bisa berbicara sistem pendidikan hanya dari satu sisi tanpa memperhatikan sisi yang lainya.

Namun Revolusi pendidikan di Indonesia selalu menuai pro dan kontra. Hal ini seperti menjadi cermin betapa rancunya penataan sissem pendidikan di Indonesia. 

Sumber daya manusia memang merupakan asset bagi suatu negara, namun apakah hanya melalui pendidikan formal saja sumber daya manusia yang unggul dapat tercipta. 

Berkaca dari apa yang terjadi di Jakarta dimana orang tua berdemo untuk menuntut keadilan bagi anak mereka, padahal hal ini awal memulainya tahun ajaran baru. Lantas apa sebenarnya yang terjadi sehingga permasalahan -- permasalahan pendidikan terus terjadi di Indonesia.

Baca juga :Penghapusan UN di Sistem Pendidikan Indonesia

Setiap wilayah dan daerah memiliki daerah geografis dan geoekonomi yang berbeda -- beda begitupan dengan karakter dan kemampuan ekonomi dari masing -- masing murid maupun orang tua. 

Banyak dari orang tua yang merasa sistem pendidikan yang kurang tepat mulai dari alasan terlalu ribet dalam proses mendaftar, kualitas sekolah yang dirasa kurang bagus, hingga batasan umur dalam mendaftar. Sebenarnya polemik -- polemik seperti itu adalah hal yang sangat komplek dan hal yang seharunya dapat segera diselesaikan.

Ada masalah yang lebih penting dan segera dilakukan perubahan. Melihat sistem pendidikan di Korea Selatan dan Finlandia yang memiliki system pendidikan terbaik di dunia. 

Namun kedua negara tersebut menerapkan dua sistem pendidikan yang berbeda, hal ini pastinya disesuaikan dengan keadaan negara yang bersangkutan. Lantas bagaimana dengan Indonesia??

Mungkin disaat Indonesia baru memperbaiki secara administrasi, negara lain sudah melesat jauh kedepan dengan perbaruan -- baruan sistem pendidikan yang lebih modern dan disesuaikan dengan perubahan dunia yang semakin maju. 

Baca juga : Penerapan Sistem Pendidikan Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

Sebenarnya apa yang dibutuhkan Indonesia untuk memajukan dunia pendidikan???

Disaat para petinggi sibuk membuat peraturan, orang tua sibuk melakukan yang terbaik untuk anak -- anak mereka, dan disisi lain para siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi kerasnya dunia.

Ada hal penting yang sudah dilupakan yaitu pemerataan sistem pendidikan di Indonesia. Di Indonesia tingkat kesenjangan pendidikan di Indonesia masih sangat tinggi. 

Masih banyak kita menemukan perbedaan yang hampir 360 derajat antara pendidikan di daerah kota dengan daerah lain khususnya daerah timur Indonesia. 

Padahal ini masih satu wilayah Indonesia, buta huruf masih banyak ditemukan, anak -- anak mengamen di lampu merah, sampai menjadi tunawisma.

Selain fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak, kualitas guru yang kurang mendukung, ditambah mental orang tua yang menganggap bahwa sekolah kurang penting. Sebenarnya itulah yang perlu segera diperbaik.

Revolusi Mental yang harus ditanamkan pada diri setiap murid seperti bagaimana cara menghargai guru, bagaimana memanfaatkan waktu dengan baik, dan bagaimana cara mengeksplore diri mereka tanpa harus membebani diri bahwa hanya nilai dari sebuah angka yang menentukan kesuksesan seseorang. 

Baca juga : Hardiknas, Perjuangan Ki Hajar Dewantara dan Kesalahan Sistem Pendidikan

Melihat cara Jepang menumbuhkan pendidikan karakter pada anak usia dini untuk membentuk kepribadian anak, disaat Korea Selatan bagaimana membentuk mental anak -- anak sekolah dengan pendidikan yang keras dan termanage, serta Finlandia yang lebih memberi kebebasan kepada muridnya sesuai dengan minat dan bakat mereka. 

Dan Indonesia yang terus meramu bagaimana sistem pendidikan yang terbaik dan sesuai dengan keadaan geografis Indonesia.

Namun disisi lain Inovasi -- inovasi yang dikembangkan pemerintah tidak akan berjalan mulus tanpa adanya kerjasama dari semua pihak. 

Sistem zonasi memang tergolong terobosan baru yang cukup efektif untuk meratakan pendidikan di Indonesia namun masih banyak pihak yang belum siap apa tujuan dari system zonasi tersebut. 

Hal ini juga dikarena ada beberapa faktor seperti masih banyak fasilitas pendidikan yang kurang merata di Indonesia, kurangnya penyuluhan kepada orang tua murid, dan banyaknya pihak yang belum siap sehingga terkesan asal -- asalan. Hal inilah yang harusnya menjadi catatan pemerintah.

Revolusi pendidikan memang sangat diperlukan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia guna mencari komposisi yang tepat demi kemajuan sistem pendidikan di Indonesia.

Dan bukan tidak mungkin Indonesia menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik didunia disuatu saat nanti. Hal ini juga dikarenakan kemajuan sistem pendidikan suatu negara berbanding lurus dengan majunya suatu negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun