LEBAK, darunnaimnews.com - Panggung Gembira angkatan  Gravious Generation, membuat penonton terbawa menikmati acara (22/7).
Dilansir dari hasil evaluasi Panggung Gembira setelah selesai acara. "Saya begitu menikmati, sampai saya tidak sadar bahwa acara sudah selesai. Panggung Gembira tahun ini tidak ada koreksian, intinya bagus." ucap Kyai setelah selesai acara.
Santri kelas 6 begitu ceria mendengar ucapan kyai yang demikian. Usaha dan dana yang dikeluarkan tidak sia-sia, menjadikan kesan terbaik bagi kelas 6. Acara-acara didalam Panggung Gembira yang ramai dan menjadi sorotan adalah :
1. Palang Pintu Sebelum Sambutan Ketua Pelakasana
Pertama adanya palang pintu khas betawi sebelum sambutan ketua pelaksana. Dengan beradu pantun antara penjaga palang pintu dan pengantar Ketua Pelaksana ke atas panggung.Â
Bermodalkan pantun-pantun ala betawinya, membuat penonton tertawa pecah dan ramai. Ditambah dengan adu silat betawi yang kocak, melengkapi keunikan acara sebelum sambutan ketua pelaksana tersebut.
2. Dramatisasi Puisi
Acara ini menggambarkan suasana di zaman sekarang. Zaman yang berada pada era globalisasi, dimana kebudayaan mulai terkikis, sifat individualisme yang semakin bermunculan. Gotong royong, solidaritas dan setia kawan perlahan hilang ditelan bumi. Begitulah sebagian bait isi dari puisinya.
Disamping itu beberapa puisi juga disampaikan menggunakan bahasa inggris. Menjadikan pembawaan puisi tersebut, lebih elegan dengan tidak menghilangkan budaya pondok yang terkenal dengan bahasa.
3. Tari Kombinasi (Tarkom)
Kemudian ada Tari Kombinasi (Tarkom). Acara ini biasanya yang ditunggu-tunggu oleh para santri dan alumni. Bahkan ada beberapa alumni yang datang hanya ingin melihat acara tersebut.
Dengan gerakan yang dikombinasikan berdasarkan lagu yang dibawakan sebagai alunan tari, membuat penonton terpukau dengan acara tersebut. Karena tidak hanya lagu pop Indonesia yang dibawakan, namun juga ada lagu-lagu pop Inggris dan Korea. Menjadikan Tarkom ini lebih menarik, ditambah gerakan Dance yang memukau penonton.
4. Debus khas Banten
Terakhir ada acara Debus khas Banten. Acara ini ditampilkan oleh santri kelas 6 langsung yang sudah dilatih oleh ahli Debus dari Banten asli. Dengan diawali gerakan-gerakan sifatnya, disambung dengan menusukan paku yang disebut Almadad.
Tidak hanya itu, ada juga atraksi lain, seperti menusukan besi ke lidah, menyayat kulit dengan golok dan jalan diatas tumpukan beling. Melihat ekspresi penonton yang begitu tegang menjadi kan suasana lebih seru.
Redaksi : Ridho Fadrillah AkbarÂ
Gambar : Bag. Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H