Untunglah, kini di pasaran juga tersedia kopi saset yang benar-benar kopi hitam. Kopi asli.
Seperti yang baru kualami belum lama ini, ketika aku menginap di kos salah satu temanku. Karena dia bukan peminum kopi, maka di kosnya ia tak punya persediaan kopi. Sehingga kemudian aku harus membeli kopi saset di warung yang berada tak jauh dari kosnya. Di warung tersedia banyak pilihan jenis kopi saset, namun karena aku sudah menetapkan pilihan sejak awal pada kopi hitam, maka kemudian aku memilih kopi Kapal Api.
Kopi Kapal Api telah kukenal sejak lama. Mula-mulanya dulu dari iklan televisi. Aku selalu ingat tagline-nya berikut nadanya yang diucapkan oleh seorang laki-laki: Jelas Lebih Enaaaaak!
Interaksiku dengan kopi Kapal Api kemudian berlanjut ketika aku menjadi mahasiswa perantauan di Jogja. Bahkan bisa dibilang semakin intim. Ini bermula ketika dulu tak ada kiriman kopi dari Lampung karena hasil panen yang buruk. Aku kemudian mencari kopi bubuk asli di sebuah minimarket dekat kos, hingga akhirnya aku menemukan kopi Kapal Api dalam kemasan besar.
Tapi sebenarnya, kenikmatan kopi Kapal Api tidak hanya karena biji kopinya berasal dari Lampung. Lebih dari itu, kenikmatan kopi Kapal Api semakin terasa apabila didukung oleh beberapa kondisi berikut ini.
Pertama, aku meminumnya di pagi hari.Â
Meminum kopi hitam Kapal Api pada pagi hari memang terasa lebih enak dibandingkan, misalnya, pada siang hari. Ini lantaran pada pagi hari biasanya kita membutuhkan semacam energi penyemangat sebelum kemudian melakukan aktivitas rutin, seperti bekerja atau belajar. Nah, kopi Kapal Api dalam hal ini bisa menjadi pilihan karena kopi ini juga mengandung biji asli kopi pilihan yang dapat memberikan pengaruh semangat luar biasa bagi kita pada pagi hari. Seperti yang selama ini selalu kurasakan.