Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jumat pada Suatu Siang

8 Desember 2017   11:16 Diperbarui: 8 Desember 2017   11:25 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hanya itu?" Tanya sang ayah mencoba memastikan.

"Iya. Hanya itu ayah." Tegas sang anak. Kali ini lebih mantap. Disertai anggukan.

Sang ayah terdiam sejenak. Lalu menghela napas panjang dan kemudian berkata, "Kalau begitu, pelihara terus rasa itu. Jaga dan jangan kamu biarkan ia hilang. Karena saat ini pun, ayah juga masih merasakan apa yang kamu rasakan."

Mendengar pesan ayahnya barusan, sang anak kemudian tertegun. Lidahnya kelu.

Pertanyaan yang selama ini memenuhi benaknya telah menemukan jawaban. Pertanyaan tentang mengapa di rumah itu, ia selalu merasa damai dan rindu. 

Di Kota Ini, Mencari Sunyi

Di kota ini tak lagi kutemukan sunyi orang-orang berlomba-lomba meraih riuh
diiringi debar dada yang bergemuruh mencari hari

Di kota ini aku sulit mendengarkan bunyi
yang murni dan alamiah
tergantikan suara-suara mesin yang kepadanya pula orang-orang menyembah

Di kota ini, aku bersaksi keramaian kian dipuja oleh manusia yang makin lama
makin sepi jiwanya

Di kota ini, aku juga bersaksi
kesunyian makin dicari
oleh orang-orang yang terjaga dari mimpinya dan lalu bergumam "Di kota ini, tak seharusnya aku mencarinya.".

(2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun