Sekilas perbuatan ini, yakni mem-bully dengan dalih melucu, memang terkesan mengasyikkan. Namun percayalah, lama-lama itu akan mengikis empati, rasa hormat, dan norma yang seharusnya Anda junjung tinggi. Dan orang yang mengingatkan tentang hal-hal semacam itu akan langsung dituduh "kurang ngopi", "kurang piknik", Â "terlalu serius", dan lain sebagainya.Â
4. Orang Indonesia di Masa Kini Jadi Semakin Gampang Terpengaruh dan Diprovokasi
Kemudahan yang diberikan oleh produk-produk kemajuan teknologi telah membuat kita menjadi mudah menyukai, mengomentari, dan membagikan sesuatu dari orang lain kepada orang lainnya lagi. Artinya, peluang keterpengaruhan kita terhadap apa yang dibagikan orang lain menjadi semakin besar.
Semakin hari kita dihadapkan pada hal yang sama dan berlimpah, maka tak pelak kita akan terus-menerus terpengaruh dengan berbagai hal yang muncul di media sosial. Hingga akhirnya tertanam di alam bawah sadar.Â
Maka tak perlu heran jika kemudian isu Pilgub DKI Jakarta benar-benar berhasil menyedot perhatian dan energi sebagian besar rakyat Indonesia. Ketahuilah, itu semua karena keterpengaruhan. Karena orang Indonesia di masa kini semakin gampang terpengaruh dan diprovokasi.
Dan yang selanjutnya terjadi adalah : kita jadi kurang bisa berpikir jernih dalam menyikapi sesuatu, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Karena segala hal sudah telanjur dibaperin, dianggap lucu, dan jadi bahan bully-an!
Darul Azis
Disclaimer :Â Tulisan ini juga diterbitkan di blog pribadi penulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H