"Iyakah?" tanya Wowo tenang sambil tersenyum.
"Iya. Beneran sumpah!" balas Joko meyakinkan.
"Siplah kalau gitu."
"Loh..kok sip?"
"Iya dong. Jadi kayak horang kaya aku. Haha"Â
Mendapatkan jawaban seperti itu, Joko mengernyitkan dahi. Berpikir keras apa maksud dari jawaban Wowo tadi.
Selesai membalas pesan dari Joko, Wowo melanjutkan pembicaraan yang sempat terpotong dan ia kembali memandu perbincangan dengan berbagai candaannya. Hingga jarum jam menunjuk ke angka 8, yang artinya mereka harus segera masuk kelas karena perkuliahan akan dimulai.
Tanpa komando, keenam mahasiswa itu segera beranjak dan berjalan menuju kelas bersama mahasiswa lain. Lalu lalang mahasiswa-mahasiswi pagi itu cukup ramai. Dan Wowo, pagi ini, berjalan dengan penuh percaya diri, membusungkan dada, dan tersenyum lebar seakan ingin menunjukkan cabai yang menempel di giginya kepada semua mahasiswa yang berpapasan dengannya.