Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dana Desa Terus Bertambah, Geliat Pembangunan Semakin Bergairah

6 Desember 2016   16:18 Diperbarui: 12 Desember 2016   17:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat desentralisasi dan membangun kemandirian desa kini juga terlihat cukup menonjol dalam APBN kita. Dalam APBN 2017, terlihat anggaran untuk Kementerian/Lembaga (K/L) bahkan lebih sedikit dibandingkan dengan dana yang ditransfer ke daerah; 763, 6 triliun berbading 764,9 triliun. Sebab alokasi anggaran kini bukan lagi didasarkan pada K/L melainkan lebih kepada fungsi. Sehingga kemudian kementerian yang urusannya telah banyak didesetralisasikan ke daerah, mendapat anggaran yang sedikit. Sebaliknya kementerian yang urusannya tetap terpusat mendapatkan anggaran lebih banyak.

Gambar 3. 10 K/L dengan anggaran terbesar/ dok. Kemenkeu
Gambar 3. 10 K/L dengan anggaran terbesar/ dok. Kemenkeu
Gambar 4. Alokasi transfer ke daerah dan dana desa dalam APBN 2017/ Dok. Kemenkeu
Gambar 4. Alokasi transfer ke daerah dan dana desa dalam APBN 2017/ Dok. Kemenkeu

Pendistribusian sumber daya modal (fiskal) tersebut tentu diikuti harapan agar daerah maupun desa dapat memberikan sumbangsih yang berarti, sekurang-kurangnya bagi dirinya sendiri. Yakni agar daerah maupun desa dapat membangun kemandirian bagi wilayahnya dalam bingkai pembangunan wilayah NKRI. Dan dalam pelaksanaannya, tentu sangat membutuhkan peran aktif dari semua pihak. Agar kemudian proses pelaksanaan pembangunan di daerah dan desa dapat berjalan secara lebih transparan, akuntabel, partisipatif dan efektif . Karena tanpa itu semua, dana yang digulirkan pemerintah melalui APBN hanya akan menjadi sia-sia atau bahkan bisa menambah dosa para elite daerah dan desa. Sementara nasib rakyat, hanya akan begitu-begitu saja. 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun