Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengalaman Si 'Tukang' Mabuk Kendaraan dan Pertemuan Perdana yang Mengesankan

5 November 2016   17:55 Diperbarui: 5 November 2016   22:35 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kentang Balado Sikunir Rp 5.000/porsi Foto by Edward

Namun anehnya, salah seorang teman saya yang alergi dengan aroma minyak kayu putih tidak komplain kepada saya. Padahal biasanya dia yang paling cerewet setiap kali aroma minyak kayu putih menyeruak ke hidungnya, sebab itu bisa membuatnya mabuk kendaran juga. Karena itulah, saya jadi merasa lebih nyaman tersebab tidak ada yang terganggu oleh aroma minyak kayu putih.

Alhasil, perjalanan ke Wonosobo pagi itu berjalan lancar dan tanpa aksi mabuk saya. Kami sampai di lokasi menjelang subuh. Setelah bersiap-siap dan sebagian ada yang menunaikan salat subuh, kami pun bergegas naik ke puncak Sikunir yang tak terlampau tinggi itu. Lima belas menit kemudian, kami sudah dapat menyaksikan indahnya sinar matahari pagi mengawali hari. Ada cukup banyak pengunjung hari itu. Ada yang asyik berfoto dengan matahari terbit, asyik memfoto matahari terbit, ada pula yang hanya menyaksikan dan menikmati. 

Kami berada di sana cukup lama, sampai sinar matahari mulai terasa panas. Sekira pukul 8 kami turun, kemudian menikmati kentang balado Sikunir yang nikmat itu sebagai sarapan. Buat Anda yang berencana pergi ke sana, saya sarankan untuk mencicipnya juga.

Sunrise Sikunir
Sunrise Sikunir
Kentang Balado Sikunir Rp 5.000/porsi Foto by Edward
Kentang Balado Sikunir Rp 5.000/porsi Foto by Edward
Puas menikmati kentang dan perut sudah terasa kenyang, kami melanjutkan perjalanan. Kawah Sikidang, Telaga Warna, dan Dieng Plateau Theater sudah menanti kedatangan kami. Di tempat-tempat tersebut, kami benar-benar dimanjakan dengan pemandangan alam yang begitu memesona. Lahan pertanian penduduk terlihat menghijau dan duh...menyenangkan sekali. Hijaunya air telaga, goa-goa, dan asap kawah yang terus-menerus keluar dari perut bumi, mengingatkan saya untuk mensyukuri indahnya ciptaan illahi. Membuat saya sadar bahwa perjalanan tanpa aksi mabuk kendaraan itu sangat mengasyikkan. 

Keasyikan dan kegembiraan itu, tanpa terasa membawa kami pada pukul tiga sore--jam yang mengingatkan kami untuk bersiap pulang ke Jogja. Bukan apa-apa, ini hanya soal jam sewa yang akan habis pada pukul Sembilan malam. Hehe 

telaga-warna-jpg-581db3a893fdfdc553237fac.jpg
telaga-warna-jpg-581db3a893fdfdc553237fac.jpg
Di Kawah Sikidang/Foto by Wahyu
Di Kawah Sikidang/Foto by Wahyu
Meski demikian, mengingat di antara kami belum ada yang pernah menikmati Mi Ongklok, maka kami menyempatkan diri untuk singgah di Warung Mi Ongklok Longkrang saat perjalanan pulang. Saat itu saya makan dengan cukup lahap dan percaya diri,  karena tiada lagi rasa khawatir akan muntah atau apalah-apalah. 

Saat di Warung Mi Ongklok Longkrang/ Foto by Edward
Saat di Warung Mi Ongklok Longkrang/ Foto by Edward
 

*****

Dua minggu yang lalu, tidak seperti biasanya saya merasa kurang enak badan. Bisa dipastikan, kalau sudah seperti itu saya bisa langsung mendiagnosa bahwa saya sedang kemasukan angin, karena memang cuma itulah penyakit saya selama ini. Padahal saat itu saya sedang ada aktivitas di luar. Karena rasa badan sudah sangat tidak enak, saya memutuskan untuk segera pulang. Dan begitu sampai di kos, saya langsung swa-kerok di bagian dada. Kalau benar saya masuk angin, biasanya saya akan segera sembuh. 

Dan benar, saya masuk angin. Bekas kerokan saya merah semua.

Pascakerokan itulah saya baru ngeh bahwa ternyata minyak kayu putih yang saya beli beberapa minggu silam adalah minyak kayu putih Aromatherapy Ekaliptus. Saya kemudian mencoba membandingkan aromanya dengan stok minyak kayu putih lama yang saya punya, Cap Lang juga, hanya saja ukuran mini dan bukan aromatherapy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun