Berpikir komputasional adalah kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis, seperti membagi masalah besar menjadi bagian-bagian kecil, mengenali pola, atau membuat langkah-langkah solusi yang efisien. Keterampilan ini adalah inti dari semua aktivitas coding, tetapi juga berguna di berbagai bidang lain dalam kehidupan.
Memaksa anak untuk belajar bahasa pemrograman di usia dini bisa jadi kurang efektif. Mengapa? Karena bahasa pemrograman terus berkembang. Bahasa yang populer saat ini mungkin sudah tidak relevan dalam 10 tahun ke depan. Sebaliknya, berpikir komputasional adalah kemampuan yang tidak pernah ketinggalan zaman. Dengan dasar berpikir ini, anak-anak akan bisa mempelajari bahasa pemrograman apa pun dengan lebih mudah di masa depan.
Bagaimana mengajarkan berpikir komputasional? Tidak perlu komputer atau layar. Permainan logika, teka-teki, bahkan aktivitas sehari-hari seperti mengatur jadwal atau merencanakan rute perjalanan dapat membantu anak memahami konsep berpikir komputasional. Fokus ini juga mendorong anak untuk menjadi kreatif, mandiri, dan lebih baik dalam menyelesaikan masalah.
Jadi, alih-alih terburu-buru memasukkan anak ke kursus coding di usia 6 tahun, mari kita tanamkan keterampilan berpikir komputasional. Ketika waktunya tiba, mereka akan belajar coding dengan lebih mudah dan bermanfaat. Lagipula, inti dari teknologi bukanlah tentang bahasa pemrograman, tetapi bagaimana kita bisa memecahkan masalah dengan cara yang cerdas.
Belum lagi, dengan perkembangan AI yang pesat, beberapa orang bertanya-tanya apakah masih perlu belajar coding di masa depan. Alasan lain, anak-anak mungkin belum siap secara emosional dan kognitif untuk mempelajari konsep-konsep dalam coding. Memulai pembelajaran coding bisa membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang cukup mahal, serta akses internet yang stabil.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengajarkan coding kepada anak usia 6 tahun ke atas bergantung pada tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Apakah kita ingin anak-anak memahami teknologi secara mendalam, atau cukup memberi mereka fondasi berpikir komputasional yang kuat? Setiap pendekatan memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Lalu, bagaimana menurut Anda? Apakah coding benar-benar perlu diajarkan sejak usia dini, atau cukup berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir logis dan kreatif terlebih dahulu? Mari kita renungkan bersama: manakah yang lebih bijaksana untuk membekali anak-anak menghadapi masa depan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H