Mohon tunggu...
A Darto Iwan S
A Darto Iwan S Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak.

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coding di Usia 6 Tahun, Investasi Masa Depan atau Beban?

10 Desember 2024   07:15 Diperbarui: 10 Desember 2024   07:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh Proyek Coding Menarik untuk Anak-Anak, membuat animasi sederhana. Dengan menggunakan platform seperti Scratch, anak-anak dapat membuat animasi karakter yang bergerak, berinteraksi, dan bahkan berbicara.

Atau merancang game sederhana. Anak-anak bisa membuat game seperti puzzle, platformer, atau bahkan game petualangan. Bisa pula dengan membuat aplikasi sederhana. Misalnya, aplikasi penghitung langkah, aplikasi cuaca sederhana, atau aplikasi kuis. Atau yang lebih seru, memrogram robot. Dengan kit robot seperti Lego Mindstorms atau Arduino, anak-anak dapat memprogram robot untuk melakukan berbagai tugas, seperti mengikuti garis, menghindari rintangan, atau bahkan bermain sepak bola.

 

 

Argumen Menolak Pembelajaran Coding Sejak Dini

Meskipun ada banyak manfaat, beberapa orang masih ragu untuk mengajarkan coding sejak dini. Berikut beberapa alasan yang sering dikemukakan. Apakah anak usia dini benar-benar perlu belajar coding? Banyak orang tua dan pendidik terpesona oleh tren teknologi sehingga merasa anak-anak harus mulai belajar coding sejak kecil. Namun, apakah ini benar-benar penting? Jawabannya mungkin mengejutkan: tidak perlu terburu-buru.

Dasar matematika yang kuat adalah pondasi terbaik untuk masa depan anak. Matematika tidak hanya mengajarkan keterampilan berhitung, tetapi juga melatih pola pikir logis dan kemampuan problem-solving. Kedua hal ini adalah modal utama untuk memahami coding di kemudian hari. Tanpa matematika yang kokoh, belajar coding di usia dini hanya menjadi aktivitas hafalan, bukan pembelajaran esensial.

Selain itu, usia dini adalah masa kritis untuk mengembangkan keterampilan dasar lainnya, seperti membaca, menulis, dan berpikir kreatif. Ketika fokus anak terlalu diarahkan pada coding, mereka bisa kehilangan kesempatan untuk membangun fondasi ini. Coding adalah keterampilan yang dapat dipelajari lebih efektif ketika anak sudah memiliki logika yang matang, misalnya di usia 12 tahun ke atas.

Pikirkan seperti ini: apakah anak perlu tahu cara menggunakan kalkulator sebelum paham penjumlahan dasar? Sama halnya dengan coding, memahami logika dasar yang diajarkan oleh matematika jauh lebih penting daripada langsung berurusan dengan baris kode.

Jadi, daripada terburu-buru mengajarkan coding kepada anak usia dini, mari fokus membangun keterampilan matematika mereka. Dengan dasar yang kuat, mereka akan lebih siap dan mampu mempelajari coding jika diperlukan di masa depan. Lagipula, dunia teknologi tidak akan ke mana-mana, tetapi masa emas anak untuk belajar dasar-dasar berpikir hanya terjadi sekali..

Apakah yang benar-benar dibutuhkan anak-anak saat ini adalah mempelajari bahasa pemrograman tertentu, ataukah sesuatu yang lebih mendasar? Jawabannya jelas: berpikir komputasional lebih penting daripada langsung belajar coding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun