- Mematuhi Regulasi: Dengan meningkatnya regulasi mengenai perlindungan data dan keamanan siber, perusahaan harus memastikan bahwa mereka mematuhi hukum yang berlaku. Dengan menerapkan praktik keberlanjutan, hal ini dapat dicapai dengan lebih mudah.
- Mendukung Inovasi Berkelanjutan: Perangkat lunak yang berkelanjutan memungkinkan perusahaan untuk berinovasi lebih cepat. Tanpa terhambat oleh masalah teknis atau keamanan, perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan produk baru.
Namun, mengabaikan keberlanjutan dalam pengembangan perangkat lunak dapat memunculkan berbagai dampak negative, seperti dibawah ini:
1. Risiko Keamanan: Tanpa perhatian yang memadai terhadap keamanan, perangkat lunak menjadi rentan terhadap serangan siber, yang dapat berujung pada pencurian data dan kerugian finansial bagi perusahaan serta pengguna. Aplikasi yang tidak aman, pasti tidak akan dimanfaatkan lagi alias tidak berkelanjutan.
2. Biaya Pemeliharaan Tinggi: Perangkat lunak yang tidak dirawat akan membutuhkan lebih banyak biaya untuk perbaikan di masa depan, terutama jika masalah besar muncul setelah rilis. Mengapa menunggu sampai terlambat? Biaya murah salah satu pertimbangan penggunaan sebuah perangkat lunak.
3. Kerugian Reputasi: Kegagalan dalam menjaga kualitas dan keamanan dapat merusak reputasi perusahaan. Apakah Anda berani mengambil risiko ini? Software tidak berkualitas dan tidak aman, pasti tidak ada yang mau pakai dan tidak berkelanjutan.
4. Kehilangan Peluang Pasar: Kecepatan inovasi sangat krusial di era digital ini. Perusahaan yang lambat beradaptasi akan kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang lebih responsif. Gagal adaptasi berarti 'gagal berkelanjutan', kan?
Kualitas Kode dan Pengujian Keberlanjutan dalam Pengembangan Perangkat Lunak
Kualitas kode dan pengujian keberlanjutan adalah dua aspek penting dalam pengembangan perangkat lunak yang saling berkaitan. Keduanya berkontribusi pada keberhasilan proyek perangkat lunak dan memastikan produk akhir memenuhi harapan pengguna serta standar industri. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kedua konsep ini.
Kualitas kode mencerminkan seberapa baik kode memenuhi kriteria tertentu yang menjamin fungsionalitas, keamanan, dan kemudahan pemeliharaan. Ada beberapa karakteristik utama yang digunakan untuk menilai kualitas kode, merujuk pada standar ISO/IEC 25010:
1. Fungsionalitas (Functional Suitability): Apakah perangkat lunak mampu melaksanakan fungsi yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna? Kode harus memberikan hasil yang akurat dan sesuai spesifikasi.