Mohon tunggu...
A Darto Iwan S
A Darto Iwan S Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

5 Aplikasi AI yang Paling Sering Digunakan Siswa, Manfaat atau Bahaya?

23 September 2024   10:27 Diperbarui: 23 September 2024   10:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 4. Quizlet

Quizlet adalah platform yang memungkinkan siswa membuat dan mengakses berbagai set kartu belajar (flashcards) yang dibuat oleh pengguna lain. Aplikasi ini sangat populer di kalangan mahasiswa karena membantu dalam mempersiapkan ujian dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Dengan Quizlet, siswa dapat belajar lebih cepat dengan metode pengulangan yang efektif.

Bahaya muncul ketika siswa hanya mengandalkan Quizlet tanpa mengembangkan pemahaman mendalam tentang materi yang dipelajari. Terkadang, flashcards yang dihasilkan pengguna lain *tidak akurat* atau tidak lengkap. Jika siswa tidak mengecek kebenarannya, mereka berisiko mempelajari informasi yang salah. Selain itu, terlalu bergantung pada pengulangan cepat tanpa refleksi mendalam dapat membuat siswa sulit memahami konsep secara utuh.

 5. Turnitin

Turnitin sering digunakan oleh mahasiswa untuk memeriksa keaslian tulisan mereka dan mendeteksi potensi plagiarisme. Dengan menggunakan algoritma AI, Turnitin membandingkan tulisan dengan jutaan sumber di internet, sehingga mahasiswa dapat memastikan bahwa karya mereka original sebelum dikumpulkan. Ini sangat membantu dalam mendorong integritas akademik.

Namun, jika mahasiswa hanya menggunakan Turnitin untuk " *membersihkan* " karya mereka dari plagiarisme tanpa memahami esensi dari orisinalitas, ada bahaya besar. Turnitin bisa saja digunakan untuk menghindari deteksi plagiarisme, sementara mahasiswa tetap menyalin gagasan atau tulisan orang lain tanpa memahami materi secara mendalam. Ini menimbulkan masalah etika akademik yang serius dan merugikan pengembangan intelektual mahasiswa itu sendiri.

Dari uraian di atas, jelas bahwa aplikasi-aplikasi berbasis AI memiliki manfaat besar dalam membantu proses belajar siswa dan mahasiswa. Namun, jika digunakan secara tidak bijaksana, aplikasi ini bisa menjadi bumerang. Ketergantungan pada AI tanpa berusaha memahami materi secara mandiri dapat menghambat kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemahaman mendalam.

Sebagai siswa dan mahasiswa, sangat penting untuk tetap menggunakan aplikasi-aplikasi ini dengan bijak. Mereka seharusnya dianggap sebagai alat bantu, bukan solusi instan untuk tugas atau ujian. Dengan begitu, AI akan menjadi partner yang memperkaya pengalaman belajar, bukan yang menggantikan proses belajar itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun