Program INTRA KURIKULER
Perekrutan Tamatan
Oleh : Darsono - CGP Angkatan 4 Kota Surakarta
SMK Negeri 6 Surakarta
NAMA PROGRAM: Perekrutan Tamatan SMK Negeri 6 Surakarta
UNIT KERJA Â Â Â Â Â : Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri 6 Surarta
JENIS KEG. Â Â Â Â Â Â Â : Intra / Ko Kurikuler
PELAKSANAANÂ Â Â : Kelas 12 Menjelang Lulusan (Tamatan)
Â
- Latar Belakang
Pembelajaran di SMK Negeri 6 Surakarta memiliki tiga dimensi sasaran yakni menjadi siswa / tamatan yang berwirausaha, Bekerja dan Melanjutkan Kuliah (WBM). Perekrutan merupakan aspek penting sebagai bagian dari 8 Standar Nasional Pendidikan yakni Kompetensi Lulusan/Tamatan yang harus dikelola dengan baik oleh sekolah agar tamatan segera terserap industri atau sasaran lainnya.. Ini merupakan proses bisnis belajar di SMK dari Input > Proses> Output > Outcomes.
Dalam hal ini BKK telah mengagendakan program kerjanya agar layanan proses bisnis ini berjalan dengan baik melalui program perekrutan tamatan.
Â
- Profil BKK SMK Negeri 6 SurakartaÂ
VISI BKK : Menyalurkan calon tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional tinggi dalam memenuhi kebutuhan SDM di industri luar maupun dalam negeri, beretos kerja tinggi, produktif, inovatif, serta memiliki kompetensi dengan memadukan akhlak, intelektual dan ketrampilan (Hard skill dan Softskill).
MISI BKK :
- Menjalin kerjasama dengan semua pihak yang terkait dan menciptakan iklim kerja yang kondusif.
- Berperan sebagai pusat pelayanan pencari kerja lulusan, dan industry dalam rangka rekrutmen tenaga kerja baik didalam negeri maupun negeri.
- Tanggap dan peduli terhadap setiap perbuatan, tingkah laku tenaga kerja industri terkait.
- Secara kontekstual memiliki makna mendidik, mengarahkan agar alumni mampu meraih keberhasilan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku serta memiliki peran dalam pembangunan dunia kerja.
- TUJUAN BKK :
Sebagai wadah dalam mempertemukan tamatan dengan pencari tenaga kerja.
Memberikan layanan kepada tamatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing seksi yang ada dalam BKK.
Sebagai wadah dalam pelatihan tamatan yang sesuai dengan permintaan
pencari tenaga kerja
Sebagai wadah untuk menanamkan jiwa wirausaha bagi tamatan melalui
pelatihan.
Memperoleh Link and Match antar sekolah dengan dunia kerja
Memfasilitasi lulusan baik dari SMK Negeri 6 Surakarta  maupun selainnya yang siap
latih untuk mendapatkan kerja yang layak dan sesuai dengan
bidang kejuruannya
- Aksi Nyata Kegiatan Perekrutan Tamatan
Tahapan kegiatan perekrutan tamatan sebagai berikut :
- Penjajakan berupa penyebaran angket peminatan siswa ( kerja, wirausaha, pendidikan/ kuliah, masa jeda, dan lainnya )
- Sosialisasi ke semua kelas berupa workshop.
- Penyebaran flyer berupa merespon penawaran dari industri tentang loker ( setiap saat/ insidentil berdasarkan kebutuhan DUDI/IDUKA )
- Tindak lanjut dari penawaran DUDI/ IDUKA
- Seleksi diserahkan penuh ke DUDI ( penawar ), kita hanya pendampingan jika diperlukan dari DUDI/IDUKA
- Pengumuman pemanggilan hak otoritas penuh DUDI/ IDUKA.
- Teknik rekruitmen dengan cara mendatangkan tamu dari DUDI/ IDUKA
- Kegiatan Jobfair / Gebyar Lowongan Pekerjaan
E. Analisis 7 Karakteristik Lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolahÂ
1. Pola pikir positif dan merasakan emosi positif.
Melalui kegiatan penyebaran angket peminatan dan penyebaran flyer maka kesempatan untuk Siswa menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif dan menempatkan Siswa sesuai dengan kompetensi dan kemampannya sehingga aktif menentukan pilihan pekerjaan yang diinginkan.
2. Ketrampilan berinteraksi sosial
Sosialisasi mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana. Mendatangkan tamu dari Industri untuk menjelaskan perusahaan, budaya positif/ budaya kerja dan kualifikasi yang diinginkan perusahaan. Melakukan kesepakatan tertulis (MOU) perusahaan dengan pihak sekolah untuk kepentingan seleksi perekrutan, kerjasama magang dan sinkronisasi kurikulum serta kerjasama lain yang diperlukan.
3. Ketrampilan yang dibutuhkan Siswa
Prosedur perekrutan melatih keterampilan yang dibutuhkan Siswa dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya. Memastikan ketrampilan Siswa telah terpenuhi kualifikasi baik hard skill dan soft skillnya sehingga bisa diserap industri.
4. Menerima dan memahami kekuatan
Pada sesi sebelumnya Siswa diminta menggali potensi diri melalui pilihan dan keinginan terdalam apakah akan bekerja, melanjutkan kuliah atau wirausaha, hal ini tertuang dalam pertemuan ke kelas-kelas dengan dialog dan penjelasan serta motivasi dan mengumpulkan biodata serta isian formulir. Guru melakukan pemetaan 3 kategori yakni Bekerja, Wirausaha dan Melanjutkan.
Industri melakukan seleksi dan pengumuman serta pemanggilan melatih Siswa untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
5. Menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan
Dari hasil seleksi dilanjutkan pengumuman dan pemanggilan peserta yang lolos maka ditindaklanjuti dengan kontrak kerja (MOU) penjelasan sistem kerja, penggajian, hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan yang disepakati dari awal. Proses ini sebagai arah tujuan dan harapan tamatan sebagai tindaklanjut dari proses perekrutan.
6. Menempatkan Siswa sedemikian rupa sehingga aktif menentukan proses belajarnya
Dalam proses perekrutan yang diawali dengan menggali potensi diri Siswa melalui wawancara/dialog di kelas-kelas hingga melakukan pemetaan hasil diskusi/ pendataan, ini berarti siswa dihadirkan untuk memberikan masukan, memberikan suara/ aspirasi sebagai mitra kerja/mitra belajar untuk membantu dirinya menggali potensi dan keinginan menentukan masa depan.Â
Siswa berhak bertanya, memilih pekerjaan yang sesuai, memilih bekerja, kuliah atau wirausaha, siswa dimerdekakan untuk menentukan nasibnya sendiri. Siswa aktif berkontribusi menentukan proses belajar melalui seleksi rekrutmen dari industri apakah perusahaan yang datang jemput bola atau siswa datang ke perusahaan didampingi guru/Pembina.
Di masa sebelumnya BKK memungut biaya untuk perekrutan yang diproses Siswa karena ada pungli. Menanggapi manajemen BKK sebelumnya kali ini BKK dengan manajemen baru tidak ada pungli sedikit pun, semuanya adalah bentuk pengabdian, pelayanan prima dan keberpihakan sekolah pada anak didiknya agar bisa meniti masa depan lebih baik.
7. Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh
Langkah yang harus kita telusuri dalam meningkatkan daya lenting:
- Kenali diri sendiri, bagaimanakah kebiasaan kita dalam bersikap?
- Hindari terjebak dalam situasi tertentu, seperti menyalahkan diri sendiri.
- Keyakinan kuat apakah yang selama ini menghambat kemampuan kita untuk bangkit? Tanpa disadari, sering kita dipengaruhi keyakinan kuat tentang hal tertentu, misalnya keyakinan bahwa orang lain dan dunia bersikap dan menginginkan sesuatu dari kita.
- Tantangan keyakinan, artinya komponen kunci dari daya lenting adalah kemampuan mengatasi masalah. Sejauh mana kemampuan kita dalam mengatasi masalah sehari-hari?
Usaha sekolah dalam menumbuhkan daya lenting dan tangguh sebenarnya dengan memberikan tugas-tugas belajar yang dikerjakan secara beruntun dan dengan batas waktu.Â
Melalui penugasan seperti ini mental tangguh, daya lenting dapat dilatih, penugasan bisa berupa tugas individual maupun tugas kelompok dengan batas waktu tertentu. Namun tidak semua siswa dapat memenuhi target ini banyak masalah yang dihadapi.Â
Dengan pendekatan siswa, dialog, motivasi ke kelas-kelas serta pengarahan dan bimbingan didapati siswa yang mau mendaftar bekerja ke perusahaan adalah salah satu ukuran daya lenting tersendiri jika mereka mengisinya.Â
Hanya mereka yang berani mengambil resiko belajar dan bekerja lah yang mau mengambilnya, sedangkan yang lain memiliki orientasi lain tentu mereka focus pada bukan pekerjaan tapi pada pengembangan diri lainnya.
F. Analisis Suara, Kepemilikan dan Pilihan (Voice, Owner, Choice)
- Aspek Suara
- Guru BK menampung aspirasi dengan masuk ke kelas-kelas melakukan sosialisasi, dialog, pendataan, pemetaan dan konsultasi. Guru BK melakukan pelibatan Siswa dengan mengajakk bersama membuat surat lamaran pekerjaan dan trik tips wawancara dan tes tertulis.
- Siswa memberikan aspirasi peniadaan pungli di BKK telah direspons dan ditegaskan tidak ada pungutan apapun, semuanya gratis tidak berbayar dan ini wujud pelayanan prima semata.
- Aspek Kepemilikan
- Siswa untuk bekerja sebaik-baiknya, menjaga etos kerja, merasa memiliki diri dengan mengembangkan diri, rasa memiliki perusahaan, menjaga nama baik sekolah dan integritas dirinya. Siswa menyadari bahwa proses belajar akhir SMK ada 3 hal yakni bekerja, mandiri dan melanjutkan untuk itu dipilih sesuai keinginan, ditentukan dan diyakini akan keberhasilannya menjadi milik diri dan keluarganya.
.
- Aspek Pilihan
Siswa dibebaskan memilih jurusan, pekerjaan, kota tujuan dalam pekerjaan yang diinginkan melalui angket isian maupun dialog. Siswa dibebaskan menentukan sendiri nasib masa depannya apakah memilih bekerja, melanjutkan kuliah atau wirausaha.
G. Kesimpulan
1. 7 Karakteristik lingkungan tercapai
2. Hard skill dan software serta karakter tercapai
3. Layanan guru mempromosikan siswa tercapai
4. Suara, Pemilikan, Pilihan berupa (ajuan usulan, penjajagan, wawancara dan kuisioner) (kehadiran narasumber alumni) dan (pilihan pekerjaan menjadi kebebasan Siswa) tercapai dan tercapainya student agency pada diri siswa karena tangguh, berani mengambil tanggung jawab dan siap bekerja
5. Tercapainya Siswa menjadi pribadi yang memiliki karakter kepemimpinan Siswa setelah tamat
6. Proses bisnis belajar di SMK Negeri 6 Surakarta dari input-proses-output-outcomes tercapai sebagai alur tercukupinya 8 SNP (Standar Nasional Pendidikan)
Digali dari Berbagai sumber
((((((((((())))))))))))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H