7. Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh
Langkah yang harus kita telusuri dalam meningkatkan daya lenting:
- Kenali diri sendiri, bagaimanakah kebiasaan kita dalam bersikap?
- Hindari terjebak dalam situasi tertentu, seperti menyalahkan diri sendiri.
- Keyakinan kuat apakah yang selama ini menghambat kemampuan kita untuk bangkit? Tanpa disadari, sering kita dipengaruhi keyakinan kuat tentang hal tertentu, misalnya keyakinan bahwa orang lain dan dunia bersikap dan menginginkan sesuatu dari kita.
- Tantangan keyakinan, artinya komponen kunci dari daya lenting adalah kemampuan mengatasi masalah. Sejauh mana kemampuan kita dalam mengatasi masalah sehari-hari?
Usaha sekolah dalam menumbuhkan daya lenting dan tangguh sebenarnya dengan memberikan tugas-tugas belajar yang dikerjakan secara beruntun dan dengan batas waktu.Â
Melalui penugasan seperti ini mental tangguh, daya lenting dapat dilatih, penugasan bisa berupa tugas individual maupun tugas kelompok dengan batas waktu tertentu. Namun tidak semua siswa dapat memenuhi target ini banyak masalah yang dihadapi.Â
Dengan pendekatan siswa, dialog, motivasi ke kelas-kelas serta pengarahan dan bimbingan didapati siswa yang mau mendaftar bekerja ke perusahaan adalah salah satu ukuran daya lenting tersendiri jika mereka mengisinya.Â
Hanya mereka yang berani mengambil resiko belajar dan bekerja lah yang mau mengambilnya, sedangkan yang lain memiliki orientasi lain tentu mereka focus pada bukan pekerjaan tapi pada pengembangan diri lainnya.
F. Analisis Suara, Kepemilikan dan Pilihan (Voice, Owner, Choice)
- Aspek Suara
- Guru BK menampung aspirasi dengan masuk ke kelas-kelas melakukan sosialisasi, dialog, pendataan, pemetaan dan konsultasi. Guru BK melakukan pelibatan Siswa dengan mengajakk bersama membuat surat lamaran pekerjaan dan trik tips wawancara dan tes tertulis.
- Siswa memberikan aspirasi peniadaan pungli di BKK telah direspons dan ditegaskan tidak ada pungutan apapun, semuanya gratis tidak berbayar dan ini wujud pelayanan prima semata.
- Aspek Kepemilikan
- Siswa untuk bekerja sebaik-baiknya, menjaga etos kerja, merasa memiliki diri dengan mengembangkan diri, rasa memiliki perusahaan, menjaga nama baik sekolah dan integritas dirinya. Siswa menyadari bahwa proses belajar akhir SMK ada 3 hal yakni bekerja, mandiri dan melanjutkan untuk itu dipilih sesuai keinginan, ditentukan dan diyakini akan keberhasilannya menjadi milik diri dan keluarganya.
.
- Aspek Pilihan
Siswa dibebaskan memilih jurusan, pekerjaan, kota tujuan dalam pekerjaan yang diinginkan melalui angket isian maupun dialog. Siswa dibebaskan menentukan sendiri nasib masa depannya apakah memilih bekerja, melanjutkan kuliah atau wirausaha.