Mohon tunggu...
Darsono
Darsono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 6 Surakarta

Guru SMK Negeri 6 Surakarta sejak Th. 1998 bidang mengajar Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnal 21 - Pemimpin Pengelolaan Aset/Modal 7 Sebagai Potensi Kemajuan Sekolah

30 Mei 2022   15:18 Diperbarui: 30 Mei 2022   15:36 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JURNAL REFLEKSI MINGGU 21 -- PENERAPAN PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Selamat Pagi Guru Hebat,

Pada jurnal refleksi Minggu ke 21 ini, saya menggunakan model 4C yang dikembangkan oleh Ritchart, Church dan Morrison (2011) yang cocok dalam mereflesikan materi pembelajaran Modul 3.2 Pemimpin pengelolaan aset ini. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu :

  • Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru
    Penggerak?

Koneksi antar materi Modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan modul-modul sebelumnya sangat terkait, keterkaitan itu saya rangkum dalam Jurnal Koneksi Antar Materi berikut :

Kaitan KSE dengan Modul 3.2 adalah bahwa fokus belajar pada kompetensi sosial emosional dan Modul 3.2 memantapkan lagi dengan pemetaan, pengelolaan aset (7 Modal) salah satunya adalah modal Sosial. Modal Sosial ini yang dikelola pemimpin pengelola aset berupa budaya, toleransi, kondisi sosial ekonomi masyarakat. 

Potensi yang ada di sekitaran sekolah seperti potensi kelurahan, kecamatan dan kota/kab merupakan kekuatan tambahan untuk sekolah yang patut diperhitungkan guna meningkatkan kemajuan sekolah. 

Melalui pendekatan, kolaborasi baik di tingkat kelurahan, kecamatan atau kota/kab dengan kerjasama di berbagai bidang dalam wadah komunitas praktisi seperti rapat tahunan, rapat komite, rapat antar lintas sektoral untuk membicarakan sesuatu hal yang berhubungan dengan guru dan siswa menjadi sangat berguna bagi sekolah. 

Kegiatan bisa berupa menjaga kebersihan lingkungan sekolah, edukasi buang sampah yang pada tempatnya pun berkenaan dengan kegiatan budaya, seni dan keagamaan yang bisa disinkronkan dengan kegiatan sekolah.

Kaitan dengan modul 3.2 adalah fenomena yang menarik bahwa pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran didasari atas pemetaan aset/modal sekolah (7 Modal) yang mengunakan pendekatan konstruktif melalui pendekatan komunitas berbasis aset (PKBA) artinya melihat aset/modal dari sudut pandang positif bukan sudut pandang negatif, sehingga seorang pemimpin dalam mengambil keputusan bukan hanya menemukan masalah lalu mengatasinya tetapi menggali potensi untuk dikembangkan lebih dalam. Pola membuat pertanyaan pun dikelola yang biasanya ada masalah apa ? kenapa masalah ini terjadi ? Bagaimana sebelum kasus ini terjadi ? dan seterusnya. 

Pertanyaan pengelolaan aset berbasis PKBA berubah menjadi " Apa yang sudah dikerjakan ? seberapa besar potensinya ? bagaimana mengembangkan lebih jauh lagi ? Bagaimana bila ditambah personil sehingga bisa semakin kuat dan daya dorongnya tinggi ? dan seterusnya.

  • Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik
    yang Anda jalankan selama ini?

Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kompetensi

Apa faktor pendukung yang membuat kompetensi berkembang ?

Siapa yang membantu mempermudah kompetensi berkembang ?

Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan faktor dukungan tersebut untuk pengembangan kompetensi ?

  • Motivasi diri
  • Keluarga
  • Dukungan Komunitas sekolah (guru, murid, kepsek, tenaga Pendidikan, pengawas, komite)
  • Sarana prasarana
  • Kepala Sekolah
  • Rekan sejawat
  • Rekan CGP
  • PP
  • Fasilitator
  • Instruktur
  • Motivasi diri yang konsisten
  • Kolaborasi
  • Berbagi praktik baik
  • Sosialisasi
  • Saran/masukan/umpan balik/refleksi

Apa faktor penghambat pengembangan kompetensi?

Siapa pihak yang bisa terlibat untuk meminimalisir faktor penghambat tersebut?

Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir faktor penghambat tersebut ?

  • Managemen waktu
  • Diri sendiri
  • Kesibukan
  • Kurangnya sarana prasarana
  • Minimnya dana
  • Diri sendiri
  • Keluarga
  • Kepala Sekolah
  • Rekan sejawat
  • Rekan CGP
  • PP
  • Fasilitator
  • Instruktur
  • Fokus pada tujuan
  • Merubah mindset
  • Managemen waktu yang baik
  • Kolaborasi dengan komunitas sekolah
  • Kolaborasi dengan rekan CGP
  • Mindfullnes


  • Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting
    untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi
    Guru Penggerak?
  •  
  • Dalam mengelola aset yang ada di sekolah dan di lingkungan luar sekolah seorang pemimpin pembelajaran harus mampu memetakan 7 aset sumber daya yang ada yang terdiri atas modal manusia, sosial, fisik, finansial, politik, lingkungan alam dan agama serta budaya. 

  • Melalui pemetaan ini kita bisa memaksimalkan potensi aset yang ada dengan berpedoman pada prinsis asset based thinking atau berpikir berbasis aset bukan problem based thinking atau berpikir berbasis masalah sehingga bisa menghasilkan potensi optimal. Alat manajemen perubahan yang tepat dapat menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif (IA) atau model BAGJA atau 5 D untuk menginisiasi sebuah perubahan positif berdasarkan aset yang ada. Melalui pertanyaan dalam BAGJA diketahui keinginan, harapan, kemauan siswa dan stokholder bagaimana sekolah impian, kelas impian dan lingkungan yang dicita-citakan dapat terwujud.

  • Seorang pemimpin bisa menggerakkan siswanya bertanya harapan dan keinginannya agar mereka gemar membaca, betah membaca sehingga perputakaan semakin ramai. Mungkin melalui Google Form pertanyaan-pertanyaan yang dibuat bisa disebarkan para siswa dan diisi lalu dipetakan dan disimpulkan. Selanjutnya berkoordinasi dengan teman guru dan kepala sekolah.

  •  Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan
    materi pada hari ini?
  •  
  •  

Sebelum pelatihan

Setelah pelatihan

Pola berpikir mencari masalah mencari solusi atas masalah

Pola berpikir menggali potensi, meningkatkan potensi.

Paradigma siswa adalah obyek belajar dan subyek belajar

Paradigma baru siswa adalah aset sekolah yang penting (bagian dari 7 aset/modal sekolah)

Pola penggalian gaya belajar inisiatif dari guru dan kepala sekolah

Pola penggalian gaya belajar melalui BAGJA dari siswa dan diolah sebagai masukan, melibatkan siswa sebagai aset.

Dalam pembimbingan menggunakan pola mentoring dan konseling

Dalam pembimbingan belajar menggunakan pola pendampingan coaching.

  •  

Di sini dapat dilakukan pemetaan sekolah (school mapping) terhadap 7 aset yang telah dipelajari pada modul 3.2 bahwa sekolah sebagai organisasi kompleks sangat bergantung pada peran pemimpin pengelolaan aset.


MATRIKS ANALISIS SWOT

LINGKUNGAN EKSTERNAL

LINGKUNGAN INTERNAL

PELUANG (OPPORTUNITIES = O)

  • Terbuka peluang kerjasama dengan PTN dan PTS terdekat
  • Kemudahan mengakses informasi
  • Terbuka pengajuan proposal pengembangan SMK ke Dinas P dan K Prov. Jateng dan Direktorat PSMK
  • Adanya MGMP, MKKS, MKPS di BP2MK Wil. 7
  • Adanya seleksi CPNS

TANTANGAN (THREATS = T)

  • Beban hidup orangtua siswa semakin tinggi
  • Kriminalitas dan kesenjangan hidup semakin tinggi
  • Tuntutan menguasai keterampilan abad 21
  • Adanya pasar global, MEA, AFTA, APEC, WTO
  • Maraknya Play Station, Caf remang-remang, karaoke
  • Gerakan radikalisme, terorisme, narkoba
  • Perkembangan teknologi yang demikian cepat
  • Suasana politik menjelang s.d sesudah Pilkada

 

KEKUATAN (STRENGHS = S)

 

  • Satu-satunya SMK Negeri 6 Surakarta
  • Kelengkapan dok. Kurikulum cukup baik
  • Memiliki website dan e-mail
  • Memiliki MoU dengan PTN dan PTS
  • Animo PPDB dan jumlah siswa meningkat
  • Dukungan komite dan masy. sangat baik
  • Hampir semua guru S1 bahkan ada yang S2
  • Kerjasama dengan SLTP sekitar sekolah
  • Hubungan dengan Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta baik
  • Memiliki visi, misi, tujuan peningkatan mutu pendidikan
  • Memiliki dukungan biaya operasional sekolah
  • Memiliki BKK, TPK, dan TPS
  • Hubungan dengan Polsek, Koramil, dan Camat Sumber baik
  • Lokasi nyaman, sehat tanpa kebisingan

 

STRENGTHS -- OPPORTUNITIES (SO)

 

  • Memberdayakan SDM melalui MGMP, P4TK, LPMP, MKKS,
  • Mengembangkan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan
  • Memanfaatkan internet untuk KBM
  • Mengajukan proposal penyelesaian tanah, bantuan sarpras ke Dinas P & K dan Direktorat PSMK melalui program TAKOLA
  • Mengoptimalkan dukungan komite dan masyarakat dalam pembiayaan pendidikan
  • Pemberdayaan guru dan tendik
  • Memotivasi guru honorer dan tenaga honorer untuk mengikuti seleksi CPNS
  • Mengoptimalkan kerjasama dengan PT dan PTS untuk studi lanjut lulusan
  • Menjalin kerjasama dengan perusahaan di daerah setempat
  •  

 

STRENGTHS -- THREATS (ST)

 

  • Meningkatkan kompetensi SDM
  • Meningkatkan kualitas lulusan
  • Meningkatkan pelayanan prima untuk internal maupun eksternal customer
  • Meningkatkan kualitas pendidikan (input, proses, dan output)
  • Meningkatkan kemandirian dan efisiensi penggunaan dana
  • Menjalin kerjasama dengan aparat keamanan dalam mengamankan lingkungan sekolah
  • Meningkatkan system seleksi PPDB
  • Menerapkan budaya mutu, karakter, dan budaya kompetitif
  • Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler
  • Meningkatkan pembinaan kedisiplinan peserta didik

KELEMAHAN (WEAKNESSES = W)

  • Delapan puluh persen guru dan 50 % karyawan berstatus kontrak kerja (honorer)
  • Sarpras semua kompetensi keahlian belum lengkap
  • Status tanah bengkok
  • Tidak memiliki sarana transportasi untuk operasional
  • Semua guru hohorer belum memiliki sertifikat pendidik
  • Belum memiliki sarpras ruang komputer yang memadai
  • Belum memiliki Kepala Tata Usaha
  • Prestasi UN relatif rendah
  • Baru beberapa prestasi sekalipun di tingkat kabupaten
  • Akses keluar masuk lokasi SMK terlalu sempit (jarak pandang terganggu) sehingga kurang aman bagi pengendara kendaraan bermotor

WEAKNESSES -- OPPORTUNITIES (WO)

  • Menyusun analisis kebutuhan dan mengajukan pengadaan guru negeri
  • Mengajukan proposal pengadaan atau penyelesaian tanah
  • Mengajukan proposal pengadaan sarpras yang belum ada
  • Mengikutsertakan dalam berbagai lomba akademik maupun non akademik
  • Bekerjasama dengan P4TK dan lembaga terkait dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru
  • Mengoptimalkan peran MGMP, MKKS, dan MKPS untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru
  • Mengadakan IHT untuk peningkatan kompetensi guru
  • Memotivasi guru untuk mengikuti program PPG

WEAKNESSES -- THREATS (WT)

  • Melaksanakan program dengan skala prioritas
  • Optimalisasi pemanfaatan biaya operasional untuk pengadaan sarpras
  • Mengefisienkan penggunaan dana
  • Mengoptimalkan sarpras untuk peningkatan kompetensi peserta didik
  • Melakukan pendekatan intensif dengan kepala desa Bringin
  • Melaksanakan pengendalian mutu
  • Melaksanakan pengawasan proses pembelajaran
  • Melaksanakan razia kedisiplinan siswa ke dalam maupun ke luar sekolah
  • Mengoptimalkan program-program dari Direktorat PSMK dan Dinas P dan K untuk peningkatan kinerja gutu

 

Ref :

https://www.imrantululi.net/berita/detail/pembelajaran-sosial-dan-emosional

(https://casel.org/what-is-sel/approaches/)

https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/berita/pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dalam-pembelajaran-h-abdul-hamid

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/ingin-siswa-aktif-dan-kreatif-lakukan-5-cara-berikut-ini

https://www.kompasiana.com/darsonomasguru/62933259ce96e5598a054172/jurnal-20-penerapan-pemimpin-pengelolaan-aset

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun