Mohon tunggu...
Darryl Virgiawan Tanod
Darryl Virgiawan Tanod Mohon Tunggu... profesional -

A Doctor and a photographer, owner of ©DarrylV Photograph

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Chronic Hypertension During Pregnancy (Hipertensi Kronik Selama Kehamilan)

21 Februari 2011   23:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 3099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Tingkah laku / sosioekonomi

Kebiasaan merokok selama hamil memiliki risiko kematian janin dan pertumbuhan janin terhambat. Aktifitas fisik selama hamil serta istirahat baring yang cukup selama hamil mengurangi kemungkinan atau insidens hipertensi dalam kehamilan.2

Etiologi dan diagnosis

Pada hipertensi kronik etiologinya sebagian besar tidak diketahui ( idiopatik ) sedangkan sisanya berhubungan dengan penyakit ginjal juga diabetes mellitus. Diagnosis pada hipertensi kronik bila ditemukan pada pegukuran tekanan darah ibu ≥ 140/90 mmhg sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan mencapai 20 minggu serta didasarkan atas faktor risiko yang dimiliki ibu, yaitu : pernah eklampsia, umur ibu > 40 tahun, hipertensi > 4 tahun, adanya kelainan ginjal, adanya diabetes mellitus, kardiomiopati, riwayat pemakaian obat anti hipertensi. Diperlukan juga adanya pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan laboratorium ( darah lengkap, ureum, kreatinin, asam urat, SGOT, SGPT ), EKG, Opthalmology, USG.1,3,4

Dahulu direkomendasikan bahwa yang digunakan sebagai kriteria diagnosis adalah peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmhg atau diastolik 15 mmhg, bahkan apabila angka absolut dibawah 140/90 mmhg. Kriteria ini tidak lagi dianjurkan. Namun, wanita yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmhg atau diastolik 15 mmhg perlu diawasi dengan ketat.4

Komplikasi pada ibu dan janin

Pada wanita hamil yang mengalami hipertensi kronik terjadi peningkatan angka kejadian stroke. Selain itu komplikasi lain yang sangat mengkhwatirkan yaitu terjadinya superimposed preeclampsia dimana hal ini dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi hepar, gagal ginjal, serta tendensi timbulnya perdarahan yang meningkat dan perburukan kearah eclampsia.4,5

Pada janin sendiri dapat terjadi bermacam - macam gangguan sampai kematian janin dimana efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil akan merusak sistem vaskularisasi darah, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan nutrisi melalui plasenta dari ibu ke janin. Hal ini bisa menyebabkan prematuritas plasental dengan akibat pertumbuhan janin yang lambat dalam rahim, bahkan kematian janin.5

Penanganan

Pengelolaan pada wanita hamil dengan hipertensi kronik bertujuan untuk menurunkan risiko kematian maternal, menurunkan mortalitas dari janin dengan pemakaian medikamentosa yang minimal.8 Sehingga penatalaksanaan hipertensi ditujukan untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti superimposed preeclampsia, eklampsia, juga monitoring unit feto - placental, mengobati hipertensi dan melahirkan janin dengan baik harus juga diperhatikan dalam persalinan sangat penting untuk mengontrol tekanan darah, monitoring keseimbangan cairan dan diuresis.1,4,5

Bila didapatkan hipertensi dalam kehamilan sebaiknya segera di rawat di rumah sakit dan diharuskan untuk istirahat total. Istirahat total memiliki efek yang baik dimana akan meningkatan aliran darah renal dan utero plasental. Peningkatan aliran darah renal akan meningkatkan diuresis dan mengurangi oedema.1,4,6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun