OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan wadah pengembangan diri yang sangat baik bagi siswa. Terdapat banyak keuntungan dengan menjadi anggota OSIS , mulai dari melatih keterampilan softskill, bekerja sama, leadership, dan lain-lain.
Keuntungan tersebut bisa didapat melalui banyaknya kegiatan, seperti classmeeting, pesta rakyat, dan kegiatan siswa lainnya yang secara tidak langsung mengembangkan kemampuan leadership seorang pengurus OSIS.
Akan tetapi, selalu ada pengorbanan dibalik sebuah keuntungan dan benefit. Dalam hal menjadi OSIS, harga yang harus dibayar dari menjadi aktif dan berkontribusi di OSIS adalah waktu untuk belajar yang berkurang.
Seperti yang kita tahu sebagai siswa, akademis merupakan kewajiban utama di atas segala hal karena status kita sebagai pelajar. Perlu diingat bahwa menjadi seorang siswa saja sudah berat dan butuh usaha lebih untuk meraih nilai yang stabil dan baik.
Dalam kasus kali ini, masalah yang ada cukup menarik perhatian saya karena masalah akademis merupakan masalah dasar yang sering diabaikan oleh banyak orang.
Kebanyakan dari kita sebagai siswa hanya berpikir tentang “Wah, OSIS itu keren ya”, “Wah, OSIS sangat mengamalkan nilai leadership” tanpa mengingat bahwa dengan menjadi OSIS berarti mengurangi waktu belajar.
Namun di saat yang bersamaan, tanggung jawab OSIS meningkat dan harus tetap menjaga prestasi. Kasus ini menurut saya sangat penting untuk didalami karena belum tentu semua siswa mampu membagi waktu dan mempertahankan prestasi dengan baik.
Apabila terdapat sesama OSIS yang mengalami masalah akademis, tentu solusi pertama yang harus diambil adalah komunikasi.
Anggota OSIS yang akademiknya bermasalah harus dengan terbuka memberitahu sesama anggota OSIS bahwa dia kemungkinan tidak bisa mengerjakan tugasnya sendiri karena kondisi akademis tersebut, sehingga perlu adanya bantuan.
Secara teori, memang mudah memberitahu sesama anggota masalah yang dialaminya. Tapi pada kenyataannya, mereka cenderung lari dari masalahnya dan tidak mengerjakan kewajiban mereka, dan ini yang berbahaya.
Lari dari masalah memang merupakan solusi sementara yang terlihat baik untuk jangka dekat, namun untuk kedepannya.
Hal ini berbahaya karena masalah akan menumpuk hingga ke titik sudah tidak bisa dicari solusinya lagi. Maka dari itu, perlu adanya komunikasi yang baik antar anggota OSIS.
Solusi berikutnya, setelah dikomunikasikan maka perlu ada kompromi antarpengurus OSIS.
Pengamalan nilai pada compassion tidak perlu melalui hal-hal besar yang spektakuler, melainkan cukup pada hal-hal sederhana semudah membantu teman yang kesulitan. Hal yang sama juga bisa diterapkan dalam konsep berorganisasi di OSIS ini.
Dalam pembagian tugas, apabila salah satu anggota OSIS yang bermasalah dalam akademis ini tidak dapat mengerjakan bagiannya di OSIS, maka sebagai sesama pengurus OSIS dapat berinisiatif untuk membantu mengerjakan sebagian tugas dari OSIS tersebut.
Namun, agar masih adil, maka OSIS yang akademiknya bermasalah juga perlu membantu dengan bentuk lain, seperti misalnya mengerjakan bagiannya secara maksimal apabila memang tidak berhalangan.
Atau, mungkin saja membantu pengurus lain apabila pengurus lain tersebut berhalangan atau mengalami kesulitan dalam mengerjakan bagiannya.
Solusi tadi merupakan solusi eksternal, yaitu solusi dari lingkungan anak yang akademiknya bermasalah tersebut.
Akan tetapi, kita tidak bisa terus berharap pada orang lain untuk membantu mengerjakan pekerjaan kita, karena itu merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, perlu adanya tindakan represif dari diri OSIS sendiri.
Tindakan represif merupakan tindakan yang menjadi solusi/penyelesaian dari masalah yang sudah ada. Bentuk tindakan represif yang paling mudah dilakukan adalah mengurangi procrastinating dalam melakukan pekerjaan.
Banyak bentuk procrastinating yang terjadi dari diri kita sendiri, dan yang paling umum adalah sistem kebut semalam (SKS). Untuk mengatasi hal ini.
Maka sebaiknya pengurus OSIS mulai mencicil pekerjaan yang harus dilakukan agar tidak memberatkan. Dengan begitu, maka diharapkan work life balance dapat tercipta dan kejadian anggota OSIS mengalami masalah akademis dapat diatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H