“Mereka yang tidak ingat sejarah dikutuk untuk mengulanginya.” -George Santayana
Orang yang tidak belajar dari sejarah akan mengulangi kesalahan yang sama. Sejarah merupakan catatan / gambaran kehidupan masa lalu manusia. Pastinya sejarah memiliki catatan-catatan perkembangan, baiknya, perkembangannya, hingga keburukan yang pernah peradaban tersebut lakukan. Sejarah tentunya harus dipelajari agar tidak terulang dan membuat peradaban kita sekarang serta kedepannya semakin berkembang.
“Peradaban awal? Apa relevansinya dengan masa kini?”, tentunya pertanyaan ini kerap kali muncul diantara kita. Hakikat dari peradaban sendiri adalah orang-orang yang telah menetap dan membentuk suatu kelompok dalam lingkup yang sangat besar. Kemajuan peradaban bisa dilihat dari kebudayaan yang dihasilkannya. Secara sederhana, kita bisa tahu bahwa peradaban merupakan perkumpulan budaya-budaya.
Kebudayaan merupakan kunci utama dari peradaban. Hasil kebudayaan yang ada bisa dilihat dari kemajuan tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, seni, arsitektur, kondisi sosial-politik, dan lain-lain. Peradaban modern sekarang ini merupakan perkembangan dari hasil peradaban sebelumnya. Dari hasil kebudayaan tersebut kita yang termasuk dalam bagian peradaban masa kini bisa melihat lebih dalam dan bertanya.
Peradaban bisa terbentuknya karena adanya sekelompok kecil individu yang terus berkembang. Kelompok kecil tersebut akan terus berkembang dalam segi pemikirian, teknologi, sosialisasi, dan lain-lain. Seiring perkembangan tersebut masyarakat akan semakin kompleks dan jumlahnya meningkat. Dengan kekompleksan tersebut tentunya sistem yang mengatur etika dan hukum akan muncul. Dengan kekomplekasan masyarakat, tentunya budaya juga akan semakin berkembang lagi dan lagi yang pada akhirnya akan menciptakan peradaban.
Kebetulan saya sendiri baru-baru ini telah belajar mengenai beberapa peradaban kuno yang ada di dunia, seperti peradaban Mesopotamia, Mesir kuno, Yunani kuno, India kuno, Tiongkok kuno, Romawi, dan Amerika kuno. Melalu pembelajaran tersebut saya dapat mengetahui bagaimana kondisi geografis dan lingkungan alam yang mereka tinggali, kondisi sosial-politik, kehidupan sosial dan struktur masyarakat, sistem kepercayaan dan religi, hasil-hasil budaya.
Sebagai contoh, peradaban Mesopotamia yang terletak diantara dua aliran sungai, Eufrat dan Tigris, di wilayah Asia Barat, yang sekarang disebut Republik Irak. Berdasarkan pengertiannya sendiri, Mesopotamia sendiri artinya diantara sungai-sungai, sesuai dengan kondisi geografis peradaban ini.
Dengan belajar pastinya kita akan mendapatkan pengetahuan baru. Dengan mempelajari peradaban kuno ini, saya mengetahui bahwa semua hal yang ada dalam perdaban masa kini berlandaskan pada peradaban kuno. Sebagai contoh, sistem politik demokrasi pertama kali digunakan pada masa Athena saat peradaban Yunani kuno. Kemajuan yang ada pada masa modern ini berlandaskan pada pengetahuan dari zaman peradaban kuno.
Dari pengalaman keruntuhan peradaban-peradaban kuno, kita bisa tahu bahwa banyak diantaranya dipicu oleh konflik internal dan penghianatan, bahkan dari orang yang memiliki hubungan darah sekalipun. Dari sini, kita bisa mendapatkan pelajaran hidup bahwa orang-orang terdekat dapat menyebabkan konflik dalam hidup kita.
Sebagai contoh, peradaban Romawi yang kerap kali mengalami ketidak stabilan politik karena perang saudara, dan lain-lain.
Lingkungan, hukum, agama, pemerintahan, dan sosial semuanya saling berhubungan secara signifikan antara peradaban kuno dan kini. Banyak nilai dan konsep yang telah dianggap baik oleh umat manusia sepanjang sejarah dan tetap berlaku hingga saat ini. Keterkaitan tersebut dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu:
- Lingkungan
- Masyarakat kuno sudah mengembangkan metode pengelolaan sumber daya meskipun mereka tidak memiliki pengetahuan ilmiah seperti masyarakat modern. Sementara itu peradaban modern juga menerapkan beberapa metode pengelolaan sumber daya seperti peradaban kuno, namun sudah lebih mengembangkan cara-caranya. Hal ini juga bisa dilihat pada peradaban Mesir Kuno yang menggunakan irigasi untuk sistem perairan di wilayah mereka.
- Hukum
- Banyak dari sistem hukum saat ini masih didasarkan pada hukum yang berkembang sebelumnya. Misalnya, banyak sistem hukum negara yang masih digunakan sampai sekarang didasarkan pada keadilan, persamaan di depan hukum, dan hak individu dari sistem hukum Romawi. Hukum yang pertama kali dapat dilihat secara tertulis merupakan Codex Hammurabi. Kode hukum tertulis paling awal dalam sejarah dibuat oleh Raja Hammurabi di Babilonia dan dikenal sebagai Codex of Hammurabi atau Statuta Hammurabi. "Mata diganti mata" adalah aturan terkenal yang ditemukan di Codex Hammurabi.
- Kepercayaan
- Banyak ajaran moral yang berasal dari peradaban kuno masih berlaku sampai sekarang, walaupun agama dan ideologi telah berubah dan berkembang seiring waktu. Nilai-nilai spiritual yang masih digunakan dalam kehidupan keagamaan saat ini antara lain seperti memperlakukan orang lain dengan hormat, saling memperhatikan, dan mengasihi sesama manusia. Tentunya, hal tersebut merupakan ajaran dasar dari suatu kepercayaan.
- Pemerintahan
- Perkembangan berbagai sistem politik dan pemerintahan zaman modern pastinya dilandasi oleh peradaban kuno. Misalnya, pembentukan demokrasi modern sangat dipengaruhi oleh peradaban sejarah seperti peradaban Yunani dan Romawi. Saat ini, banyak negara masih berlandaskan oleh asas demokrasi seperti pemilihan umum yang bebas dan terbuka, keterlibatan politik, dan penghormatan terhadap hak individu.
- Sosial
- Orang sering dipisahkan menjadi banyak kelas sosial dalam masyarakat peradaban kuno. Meskipun stratifikasi sosial bisa memiliki tingkat kekompleksan yang berbeda dalam budaya kuno dan modern, tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini tetap ada. Walaupun dari perjuangan dan upaya untuk mencapai kesetaraan sosial besar, perbedaan peringkat sosial, uang, pendidikan, dan akses ke sumber daya terus memainkan peran penting dalam masyarakat peradaban masa kini.
Dari semua penjelasan di atas kita bisa menyadari bahwa perkembangan tingkat kemajuan peradaban manusia tidak terlepas dari peradaban kuno. Manusia akan terus belajar dari pengalaman-pengalaman terdahulu dan terus berkembang. Namun sebagai manusia, kerap kali kita melihat perkembangan yang ada justru merusak eksistensi manusia. Maka dari itu, kita perlu sadar akan hal itu dan meminimalisir hal yang bisa merusak bahkan menghilangkan eksistensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H