Mohon tunggu...
Darrel Rondo
Darrel Rondo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - CC'26

saya senang berpikir tentang berpikir dan juga tidur siang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mental Lembek Gen Z, Kebebasan, dan Makna

26 April 2024   20:09 Diperbarui: 26 April 2024   20:17 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flachlandschaft am Greifswalder Bodden karya Caspar David Friedrich (1834)

Pernyataan yang terdengar gagah tersebut sebenarnya bermakna tragis. Memudarnya peran Tuhan di dalam kehidupan manusia menghasilkan suatu kekosongan. Tidak ada lagi yang namanya kepastian. Manusia sudah tidak dikodekan untuk bertindak dan berperilaku mengikuti cara agama tertentu. Hampa manusia hadapi tanpa adanya suatu pegangan yang kekal abadi.

Roh nihilisme akhirnya menguat sebagai konsekuensi. Tumbuhnya anggapan bahwa dunia ini nirmakna pun dimulai secara perlahan. Pemahaman demikian timbul pertama di Benua Biru sampai menyebar ke seluruh penjuru bumi. Hal ini diakibatkan oleh globalisasi abad ke-20 yang didorong secara primer oleh negara-negara Barat. 

Pengaruh ilmu pengetahuan dan budaya mereka ikut menyebar secara cepat. Alhasil, kesadaran yang identik pun muncul di berbagai belahan dunia, bahkan di pada negeri Indonesia. Dengan begitu pun potensi kesunyian hati manusia kian meningkat. Terlebih lagi, minimalisasi peran agama di dalam kehidupan kolektif semakin menunjukan lemahnya pengaruh Tuhan bagi manusia modern.

Terkutuk Menjadi Bebas

Kebebasan adalah suatu karunia sekaligus kutukan. Ia merupakan suatu karunia karena memberikan manusia kesempatan untuk menyatakan dirinya secara mandiri. Namun, kebebasan juga menjadi suatu kutukan karena ia tidak luput dari tanggung jawab. Tidak ada suatu kebebasan tanpa hantu tanggung jawab yang menggentayanginya.

Teror tanggung jawab ini yang sukar dihadapi manusia. Manusia bagaikan bangsa Israel yang mengembara padang gurun mencari Tanah Perjanjian. Keduanya sama-sama takut "mencoba" walau sudah dibebaskan. Mereka berdua juga ingin sering rindu pada kondisi semula. Namun, tidak mungkin bagi keduanya untuk berputar balik.

Fase Cermin yang Abadi

Di dalam psikoanalisis Lacanian, Fase Cermin merupakan tahap pertama perkembangan seorang anak. Fase ini ditandai dengan kesadaran anak yang bersifat primordial. Anak hanya mampu mengalami dunia dan mengimitasi realitas pengalamannya. Ia masih belum bisa melakukan judgment yang bersifat kategoris terhadap dunia. Dengan begitu, Fase Cermin mengisyaratkan impotensi subjek terhadap kebebasan. Alasannya berupa sang subjek belum mendiferensiasikan dirinya dengan realitas eksternal.

Terdapat suatu konsep yang identik dengan Fase Cermin di dalam bidang psikologi empiris. Intisari dari Tahap Sensorimotor di dalam Teori Perkembangan Jean Piaget sangat beresonansi dengan gagasan Fase Cermin Jacques Lacan. Keduanya menyatakan bahwa pada usia tertentu (sekitar 0-2 tahun menurut Jean Piaget), seorang anak hanya mampu menerima aliran dunia begitu saja. Mereka masih belum mampu memutuskan hal apapun tentang dunia itu.

Pemahaman teori perkembangan mengimplikasikan bahwa Fase Cermin seharusnya bersifat sementara. Namun, tampaknya fase tersebut menjadi "abadi" pada manusia modern (lebih spesifik lagi, Gen Z). Hal ini dikarenakan mereka enggan memakai kebebasan menentukan yang mereka miliki. 

Secara internal manusia Gen Z menjadi nihil akibat tak mampu memutuskan arah hidup. Mereka bernapas sekadar mengikuti ritme yang sedang tren. Padahal, mereka telah sampai pada kesadaran bahwa mereka seharusnya mampu melakukan deviasi dari arus utama yang populer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun