Mohon tunggu...
Darmin Hasirun
Darmin Hasirun Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis Agar Menjaga Nalar Sehat

Saya hobi menulis, menganalisis, membaca, dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ambiguitas Simbol Tiga Jari Versi Ganjar

22 November 2023   09:07 Diperbarui: 22 November 2023   09:21 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbol "Salut Tiga Jari" yang diduga kuat sebagai  bentuk perlawanan terhadap penguasa menjadi blunder bagi Paslon Ganjar-Mahfud karena banyak kader PDIP yang masih berstatus menteri, artinya jika mengkritisi kebijakan masa Pemerintahan Joko Widodo sama halnya mengkritisi kinerja kader PDIP sendiri. Publik akan menilai Ganjar setengah hati melawan karena masih ada kawan-kawannya dalam jajaran menteri.

Pada video yang beredar nampak hanya Ganjar dan pengikutnya saja yang menggunakan simbol salut tiga jari, sedangkan calon wakil presiden, Mahfud.MD tidak terlihat. Boleh jadi Mahfud todak seiya sekata dengan Ganjar karena Mahfud sedang bekerja keras memperbaiki kinerjanya dalam bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia malah dikritis oleh Ganjar sendiri. Ini sama halnya 01 lawan 02.

Makna perlawanan lebih cocok disematkan kepada Paslon Anies-Cak Imin karena nyata mereka sedang berada di luar jajaran penguasa, dan isu-isu kemiskinan, penindasan, penyalahgunaan kewenangan sangat tepat diusung oleh Anies-Cak Imin.

Jadi Paslon Ganjar-Mahfud sedang kehilangan arah karena hanya ada 2 kubu yang saling berlawanan dengan jelas yaitu Prabowo-Gibran sebagai Pro Pemerintah mengusung isu melanjutkan kinerja pemerintahan demi kemajuan Indonesia dan Anies-Cak Imin sebagai Kontra Pemerintah mengusung isu perubahan untuk perbaikan pemerintahan.

Pada akhirnya simbol "Salut Tiga Jari" hanyalah isu Drakor yang dibuat-buat demi meraih kekuasaan melalui simpati rakyat tetapi semua akan kembali pada sudut pandang dan selera masing-masing karena rakyat Indonesia sudah pandai menilai calon pemimpin yang layak menduduki kursi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun