4. Memberikan Ayam
Memberikan ayam sebagai hadiah atau simbol berkat juga merupakan kebiasaan yang dijalankan di Kepulauan Nias. Ayam, yang sering kali diberikan dalam bentuk hidup, adalah simbol kehidupan dan keberkahan. Dalam tradisi Nias, ayam dianggap sebagai simbol penyambutan dan kehormatan kepada tamu atau anggota keluarga yang datang. Pada Natal dan Tahun Baru, memberikan ayam menjadi sebuah kebiasaan untuk menunjukkan kasih sayang dan doa agar kehidupan keluarga dan saudara selalu diberkati dan berkembang dengan baik di tahun yang baru.
5. Memberikan Kue Bolu
Pemberian kue bolu atau kue-kue khas lainnya dalam perayaan Natal dan Tahun Baru di Nias juga merupakan tradisi yang tidak bisa dilepaskan. Kue bolu adalah simbol kemakmuran, kebahagiaan, dan harapan yang baik untuk tahun yang baru. Selain itu, pemberian kue bolu juga mencerminkan rasa syukur atas berkat yang diterima selama setahun dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga, teman, dan tetangga. Makanan, termasuk kue bolu, menjadi cara masyarakat untuk merayakan suka cita dan mempererat hubungan antar sesama.
6. Ibadah ke Gereja
Ibadah di gereja adalah inti dari perayaan Natal dan Tahun Baru di Kepulauan Nias. Pada malam Natal, umat Kristen di Nias akan menghadiri kebaktian gereja untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus. Kehadiran di gereja bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap Tuhan. Di hari-hari menjelang Tahun Baru, ibadah bersama juga dilakukan untuk memohon keberkahan dan perlindungan di tahun yang baru. Kehadiran di gereja mempererat ikatan rohani antar jemaat dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam satu iman.
7. Perayaan dengan Keluarga dan Komunitas
Selama perayaan Natal dan Tahun Baru, masyarakat Nias menekankan pentingnya kebersamaan keluarga dan komunitas. Selain ibadah di gereja, banyak kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan partisipasi bersama, seperti makan bersama, berdiskusi, atau mengadakan pesta adat. Kebersamaan ini dilihat sebagai cara untuk mempererat ikatan sosial dan memupuk rasa solidaritas antar warga masyarakat. Setiap keluarga akan saling mengunjungi dan memberikan berkat dalam bentuk yang berbeda, menjadikan suasana Natal dan Tahun Baru penuh kehangatan.
Kearifan lokal dalam perayaan Natal dan Tahun Baru di Kepulauan Nias tidak hanya terbatas pada tradisi keagamaan, tetapi juga mencakup kebiasaan sosial dan budaya yang memperkuat ikatan kekeluargaan dan kebersamaan. Melalui salam Ya'ahowu, ungkapan sumange, pemberian simbi bawi, ayam, kue bolu, dan ibadah bersama di gereja, masyarakat Nias merayakan perayaan ini dengan penuh syukur dan harapan akan berkah di tahun yang baru. Tradisi-tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kasih, berbagi, dan saling menghormati yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Â