3. Perayaan Malam Natal dan Tahun Baru
Pada malam Natal, masyarakat Nias biasanya menghadiri kebaktian di gereja untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus. Kebaktian ini berlangsung dengan penuh khidmat, diiringi dengan nyanyian lagu-lagu Natal, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Nias. Setelah kebaktian, banyak keluarga yang melanjutkan perayaan dengan makan bersama atau berbagi hadiah. Begitu juga pada malam Tahun Baru, meskipun banyak yang merayakan dengan pesta, kebaktian doa bersama juga dilakukan di gereja sebagai bentuk rasa syukur dan harapan di tahun yang baru.
4. Tradisi Memberi Berkat
Memberi berkat adalah kebiasaan yang sangat khas pada perayaan Natal dan Tahun Baru di Pulau Nias. Di hari Natal, keluarga sering saling memberi berkat berupa hadiah, makanan, atau uang sebagai simbol kasih sayang dan penghargaan satu sama lain. Pemberian berkat ini tidak hanya terbatas pada anggota keluarga, tetapi juga kepada tetangga dan orang-orang yang membutuhkan, mencerminkan semangat berbagi yang menjadi bagian dari budaya Nias.
5. Kebiasaan Musik dan Tarian Adat
Musik dan tari tradisional selalu hadir dalam perayaan Natal dan Tahun Baru di Pulau Nias. Masyarakat Nias sering merayakan momen penting ini dengan mengadakan pertunjukan musik dan tarian adat. Salah satu tarian yang sering dipertunjukkan adalah tari perang, yang menggambarkan semangat persatuan dan kekuatan. Musik tradisional seperti gendang (alat musik khas Nias) juga sering dimainkan, memberi warna khas pada perayaan tersebut. Kebiasaan ini menambah suasana meriah dan memperkuat identitas budaya masyarakat Nias.
6. Perayaan dengan Pesta Adat