Dalam konteks globalisasi, Tari Baluse menjadi cara bagi masyarakat Nias untuk mengingatkan dunia luar bahwa budaya mereka memiliki kekuatan dan nilai yang tidak bisa tergantikan.Â
Tarian ini tidak hanya menyuarakan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial atau politik yang menindas, tetapi juga terhadap homogenisasi budaya yang terjadi akibat globalisasi. Dengan demikian, Tari Baluse menjadi bentuk resistensi budaya yang mengajarkan pentingnya pelestarian dan penghargaan terhadap kearifan lokal yang menjadi landasan kehidupan masyarakat Nias Selatan.
4. Pendidikan dan Perlawanan: Sinergi dalam Tarian
Keunikan Tari Baluse terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan dua aspek penting, yaitu pendidikan dan perlawanan, dalam satu kesatuan. Tarian ini mengajarkan kepada para penarinya tentang pentingnya menghargai sejarah dan tradisi, serta menanamkan semangat perjuangan dan perlawanan terhadap berbagai bentuk kekuasaan yang berusaha merusak tatanan sosial dan budaya.Â
Dalam proses pendidikan yang terkandung dalam Tari Baluse, individu tidak hanya belajar tentang teknik menari, tetapi juga tentang makna-makna yang terkandung dalam setiap gerakan, yang berhubungan langsung dengan nilai-nilai perjuangan dan semangat kolektif.
 Pentingnya pendidikan ini juga tercermin dalam cara Tari Baluse diteruskan dari generasi ke generasi, sebagai bagian dari tradisi yang harus dipertahankan. Oleh karena itu, melalui tarian ini, masyarakat Nias Selatan mengajarkan anak-anak mereka untuk tidak hanya menghormati budaya mereka, tetapi juga untuk siap berdiri teguh dalam perlawanan terhadap kekuasaan yang dapat merusak atau menghapuskan budaya tersebut.
Tari Baluse lebih dari sekadar tarian ritual atau hiburan. Ia merupakan sebuah alat pendidikan yang kaya akan nilai-nilai sosial, moral, dan budaya, serta menjadi simbol kuat dari perlawanan terhadap kekuasaan yang dapat mengancam kelestarian budaya lokal.Â
Dalam konteks masyarakat Nias Selatan, Tari Baluse memainkan peran penting dalam mendidik generasi muda tentang pentingnya mempertahankan tradisi dan identitas budaya, serta mengajarkan mereka tentang keteguhan dan keberanian dalam menghadapi tekanan dari luar.Â
Dengan demikian, Tari Baluse tidak hanya menjaga kelangsungan tradisi, tetapi juga menjadi alat perlawanan yang mengukuhkan keberadaan masyarakat Nias Selatan di tengah dunia yang semakin terhubung dan homogen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H