Mohon tunggu...
Darmawan Harefa
Darmawan Harefa Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Doktor Universitas Pendidikan Ganesha

Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Fisika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Pendidikan Nasional: Solusi Untuk Peningkatan Kualitas Karakter Pendidikan Melalui Hombo Batu Sebagai Kearifan Lokal Nias Selatan

25 November 2024   09:43 Diperbarui: 25 November 2024   21:40 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. 3. Foto Siswa SMP Swasta Citra Sakti. Desa Samadaya Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo (Sumber: Petrus Angandrowa Dachi, S.Pd)

Nias Selatan, dengan banyak daerah yang terisolasi secara geografis, menghadapi kendala besar dalam hal aksesibilitas pendidikan. Banyak desa di Nias Selatan terletak di daerah pegunungan atau pulau kecil yang sulit dijangkau. Anak-anak harus menempuh perjalanan jauh, terkadang melalui jalan setapak atau menyeberangi sungai dengan perahu tradisional untuk mencapai sekolah. Kondisi jalan yang buruk dan terbatasnya sarana transportasi memperburuk situasi ini, menyebabkan banyak siswa terpaksa absen atau bahkan putus sekolah karena kesulitan dalam mencapai sekolah.

Gambar. 4. Siswa Kelas 3 SD PKMI Kota Teluk Dalam (Sumber: Midarwati Gaurifa, S.Pd)
Gambar. 4. Siswa Kelas 3 SD PKMI Kota Teluk Dalam (Sumber: Midarwati Gaurifa, S.Pd)

Beberapa daerah, terutama daerah yang terletak di luar pusat-pusat perkotaan, menghadapi masalah akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai. Sekolah-sekolah di daerah terpencil seringkali kekurangan peralatan belajar dan teknologi yang diperlukan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad 21. Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan menjadi masalah utama. Sekolah-sekolah di daerah ini sering kali tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang layak, buku-buku teks yang cukup, serta teknologi yang mendukung pembelajaran. Hal ini tentu berdampak negatif pada kualitas pendidikan yang diterima siswa, yang tidak dapat memperoleh pengalaman belajar yang optimal.

b. Kualitas Tenaga Pendidik

Kualitas tenaga pengajar di Nias Selatan juga menjadi salah satu tantangan besar. Banyak guru yang belum terlatih dengan baik atau tidak memiliki sertifikasi yang sesuai dengan bidang pengajaran mereka. Kekurangan pelatihan dan kurangnya akses terhadap pengembangan profesional menghambat kemampuan guru dalam menyampaikan materi secara efektif. Selain itu, penempatan guru di daerah terpencil sering kali dihadapkan pada masalah keterbatasan insentif dan fasilitas, yang menyebabkan banyak guru enggan atau kesulitan untuk bertahan lama di daerah tersebut. Terdapat kesenjangan besar antara kualitas pendidikan di daerah perkotaan dan pedesaan, dengan banyak daerah terpencil yang masih kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai dan tenaga pengajar yang berkualitas.

c. Kesenjangan Sosial-Ekonomi dan Pendidikan

Kesenjangan ekonomi di Nias Selatan juga memengaruhi kualitas pendidikan. Banyak keluarga yang tinggal di bawah garis kemiskinan, sehingga anak-anak sering kali harus memilih antara sekolah dan bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Di sisi lain, pendidikan karakter yang kuat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga masih menjadi tantangan. Banyak orang tua yang lebih memprioritaskan pekerjaan sehari-hari daripada mendukung pendidikan anak mereka, yang pada gilirannya memperburuk angka putus sekolah di daerah tersebut.

d. Kurangnya Pembelajaran Berbasis Nilai Lokal

Pendidikan di Indonesia masih terlalu terfokus pada pendekatan yang bersifat umum dan global tanpa banyak menyoroti potensi lokal yang dapat dijadikan landasan pendidikan karakter dan pembentukan identitas siswa. Hal ini mengakibatkan kurangnya rasa kebanggaan terhadap budaya dan warisan lokal di kalangan generasi muda.

2. Pengembangan Karakter sebagai Solusi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan

a. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun