Mohon tunggu...
Darmawan  Buchari
Darmawan Buchari Mohon Tunggu... -

Memiliki profesi sebagai guru Fisika di Aceh. Bakat menulis mulai terasah sejak kuliah. Kemampuan menulis terus meningkat sejak bergabung dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI). Penulis juga dipercaya sebagai Ketua IGI Kota Lhokseumawe. Sering diundang sebagai trainer Penelitian Tindakan Kelas, Research and Development (RnD), serta literasi produktif berbasis IT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Aceh Carong

25 Juli 2018   11:21 Diperbarui: 26 Juli 2018   04:00 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu program unggulan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Nova Iriansyah adalah program Aceh Carong. Program Aceh Carong merupakan salah satu misi dari Gubernur Irwandi yang terbungkus dalam visi Aceh Hebat. Terlepas dari status hukum yang membelit Gubernur Irwandi Yusuf, program Aceh Carong ini patut diapresiasi. Menurut hemat penulis, program Aceh Carong perlu diwujudkan agar Aceh tidak selalu tertinggal di bidang pendidikan.

Berdasarkan penelusuran penulis, Aceh Carong merupakan salah satu misi dalam bentuk program unggulan Gubernur Irwandi dalam memimpin Aceh periode keduanya. Adapun rumusan Aceh Carong adalah sebagai berikut: 

(1) penguatan keterampilan bagi generasi muda melalui pendidikan vokasional baik formal dan non formal; 

(2) penyediaan fasilitas pendidikan dan pemberian keterampilan bagi peserta didik di dayah-dayah; 

(3) pemerataan rasio guru untuk seluruh bidang studi di seluruh penjuru Aceh khususnya daerah terpencil; 

(4) Peningkatan kompetensi guru dalam bidang studi yang diajarkan secara merata di seluruh Aceh; 

(5) penyediaan beasiswa bagi anak yatim dan anak orang miskin mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri; dan 

(6) pengiriman putra-putri terbaik Aceh untuk mendapatkan pendidikan di universitas-universitas yang bergengsi di tingkat international dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan ke depan saat kembali ke Aceh. (Sumber)

Mempelajari program-program Aceh Carong tersebut, penulis sangat yakin bahwa Aceh Carong akan terwujud jika program tersebut terlaksana dengan baik. Apa itu Aceh Carong? Carong merupakan bahasa Aceh yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti cerdas atau pintar. 

Tujuan program ini adalah untuk menghasilkan anak Aceh yang memiliki daya saing sehingga mampu mengukir prestasi yang membanggakan baik di tingkat regional maupun nasional dan bahkan internasional. Tujuan tersebut akan diwujudkan melalui pendidikan yang berkualitas. Guna mewujudkan program yang berkualitas, maka program yang akan dilaksanakan sebagaimana penjelasan di atas.

Setahun usia pemerintahan Irwandi-Nova, program Aceh Carong terus berjalan. Misalnya pengiriman 10 orang siswa SMK Penerbangan Aceh ke Amerika Serikat untuk magang di perusahaan penerbangan Boeing Amerika. Program ini merupakan salah satu langkah maju untuk mewujudkan penguatan keterampilan anak Aceh melalui pendidikan vokasi. Harapannya adalah dunia kedirgantaraan Aceh akan berkembang. 

Guna memastikan pelayanan pendidikan yang berkualitas, Pemerintah Aceh melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru di seluruh Aceh. Pelatihan yang dilaksanakan tidak hanya sebatas seremonial belaka. 

Tindak lanjut dari pelatihan tersebut terus dipantau dan disupervisi. Pelatihan tidak hanya bagi guru mata pelajaran saja, tetapi semua pelayan pendidikan di sekolah seperti kepala sekolah, waka kurikulum, guru, tenaga pustaka, dan bahkan sampai dengan tenaga tata usaha. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan sekolah mampu melayani pendidikan secara baik dan berkualitas. Kepada mereka yang berprestasi juga diberikan penghargaan yang luar biasa. Misalnya guru berprestasi diberikan penghargaan umrah. 

Prestasi yang lain juga dihargai dengan uang minimal 10 juta untuk juara 1. Bukan hanya guru, tenaga pustaka dan tata usaha berprestasi juga diberi penghargaan yang sama. Hal ini sangat bagus untuk memotivasi etos kerja mereka. 

Program tes UKG guru non PNS merupakan salah satu program jitu yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Aceh. Program ini memastikan bahwa gaji guru non PNS minimal sesuai dengan upah minimum provinsi. Pembagian gaji dalam 5 grade semakin memotivasi guru non PNS untuk terus meningkatkan kompetensinya. Program ini juga memastikan pemerataan guru di seluruh Aceh akan berjalan secara perlahan. Lebih hebatnya lagi, program UKG non PNS ini akan menjadi model bagi nasional dalam merekrut guru non PNS sesuai kebutuhan.

Beasiswa anak yatim mengalami peningkatan yang signifikan sehingga memotivasi anak yatim untuk terus belajar. Dengan demikian maka anak yatim memperoleh jaminan akan pendidikannya. Demikian juga pengiriman anak-anak Aceh yang berprestasi ke perguruan tinggi berkualitas di seluruh dunia dalam bentuk pemberian beasiswa. Untuk program ini tidak akan menampakkan hasil yang nyata dalam satu atau dua tahun. Tetapi program beasiswa ini menjamin Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dimasa yang akan datang.

Mewujudkan Aceh Carong bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Aceh semata, tetapi menjadi tanggung jawab semua masyarakat Aceh. Penulis berharap program unggulan ini akan terus berlangsung siapapun pemimpinnya. Penulis juga berharap agar ada program unggulan lain yang bersifat inovasi sehingga Aceh Carong akan cepat terwujud. Penulis sangat yakin bahwa masyarakat Aceh akan sangat mendukung setiap program nyata yang bertujuan untuk mewujudkan Aceh Carong siapapun gubernurnya.

Melihat perkembangan Aceh Carong yang semakin menggeliat, penulis berharap agar pengambil kebijakan agar tidak melupakan gerakan literasi. Gerakan literasi sangat penting dalam mewujudkan Aceh Carong. Bukankah ayat yang pertama diturunkan Allah adalah perintah untuk menjalankan literasi? Jika perintah ini dilaksanakan maka Aceh Carong akan cepat terwujud. Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia dibandingkan negara lain disebabkan gerakan literasi yang berjalan lambat. Terlebih lagi di Aceh. Oleh karena itu gerakan literasi ini harus terus dikembangkan guna mempercepat terwujudnya Aceh Carong. Semoga harapan penulis terwujud.

Oleh: Jon Darmawan, M.Pd. Guru SMAN 7 Lhokseumawe dan Ketua IGI Kota Lhokseumawe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun